Selamatkan Planet Kita: Hapus Produksi Daging
Tanya: Anda menyiarkan wawancara
dengan Professor Kirk Smith dari Universitas California
di Berkeley, AS, yang mengatakan, “Mengurangi metana
akan memperpanjang waktu kita guna memerangi perubahan
iklim.” Ia juga mengatakan bahwa peternakan adalah
sumber penyebab metana oleh manusia yang terbesar, dan
menyarankan pemerintah mengenakan pajak daging untuk
mengurangi konsumsi. Maha Guru, bisakah Anda membantu
kami memahami bagaimana mengurangi metana yang
disebabkan manusia akan mendinginkan planet lebih cepat
daripada mengurangi CO2?
Maha Guru Ching Hai: Berbicara
secara ilmiah, metana mengakhiri efeknya jauh lebih
cepat daripada CO2, dan potensi pemanasannya lebih besar
daripada CO2. Jadi, jika metana lenyap, maka kita
mendinginkan planet lebih cepat.
Dan, metana menghilang dari atmosfer dalam
kurun waktu 9 sampai 15 tahun, tetapi CO2 bertahan
selama jangka waktu yang diperkirakan antara 40 sampai
200 tahun. Jadi, karena metana lenyap lebih cepat dan
lebih memanaskan iklim, jadi, jika ia lenyap, maka Bumi
menjadi dingin lebih cepat dibandingkan efek CO2.
Jadi, beberapa ilmuwan Panel
Antarpemerintah Urusan Perubahan Iklim mengatakan bahwa
menghapuskan peternakan hewan merupakan cara tercepat
untuk mengurangi metana dan mendinginkan planet ini,
dengan demikian memperpanjang waktu kita dalam memerangi
pemanasan global, seperti yang mereka katakan.
Jadi, dalam wawancara dengan Supreme
Master TV, Dr. Kirk Smith menyatakan bahwa emisi CO2
tetap bisa memanaskan planet ini selama seribu tahun
setelah mereka diemisikan. Bisakah Anda bayangkan? Jadi,
jika kita ingin melihat pendinginan planet kita dalam
satu atau dua dasawarsa mendatang, lebih efektif dengan
mengurangi metana terlebih dahulu. Dan karena sumber
terbesar metana di atas planet ini adalah dari
peternakan, maka menjadi seorang vegan adalah cara
tercepat untuk mengurangi metana, dengan demikian
membawa pendinginan terhadap planet ini dengan berhasil
dan cepat.
Tanya: Terima kasih banyak atas
upaya Anda. Di sini di California bagian selatan,
baru-baru ini terjadi kekeringan, dan berbicara tentang
penjatahan air, apakah yang dikatakan oleh pakar dalam
wawancara?
Maha Guru Ching Hai: Pakar-pakar
mengatakan kepada kita banyak hal. Mereka katakan bahwa
saat ini California menghadapi masa kekeringan terburuk
dalam catatan sejarah California, masa kekeringan
terburuk yang mereka hadapi. Pegunungan Sierra Nevada
yang banyak menyediakan air bagi sebagian besar air
California. sekarang memasok 61% dari jumlah biasa di
musim dingin yang lalu – bahkan musim dingin! Kita belum
lagi berbicara tentang musim panas, saat kering.
California menghasilkan 50% buah-buahan, sayuran, dan
kacang-kacangan yang ditanam di Amerika Serikat, tapi
pemerintah AS telah mengumumkan bahwa para petani tak
akan bisa membeli setetes air pun dari negara bagian
itu. Bayangkan ini? Mereka memasok 50% dari buah-buahan
dan sayuran Anda, tapi sekarang mereka tidak bisa
membeli setetes air pun dari negara bagian tersebut.
Dan negara bagian mereka berada dalam
keadaan bahaya kekeringan karena sumber air utama bagi
para petani diperkirakan akan mengering tahun ini.
Gas-gas rumah kaca menyebabkan padang pasir meluas di
California; Di tempat lain juga begitu, tapi sekarang
kita hanya membahas tentang California.
Selain itu, dua danau buatan terbesar di
AS, Danau Mead dan Danau Powell, akan mengering pada
dasawarsa berikut, tahun 2021. Danau-danau ini dan
sistem Sungai Colorado yang mengisinya, menyediakan air
sampai mendekati 8% dari penduduk AS. Sekarang mereka
mengering, mereka akan segera kering sama sekali. Jadi,
bayangkan semua ini.
Institut Air Internasional Stockholm
menyatakan bahwa 70% air digunakan oleh pertanian. Dari
jumlah tersebut, banyak yang digunakan untuk menanam
jagung dan kedelai dan itu adalah untuk makanan ternak,
bukan untuk manusia! Itulah sebabnya kita kekurangan
air, kekurangan makanan. Itu juga penyia-nyian makanan
yang berharga – bukan hanya air kita yang berharga.
Ahli juga menghitung bahwa untuk produksi
1 kg daging sapi diperlukan 5.000 hingga 20.000 liter
air, tetapi untuk 1 kg gandum hanya butuh 500 hingga
2.000 liter air. Itu adalah 1/10, 10% dari jumlah air
untuk daging.
Pada saat kita mengalami kekurangan air
dan semua penampungan air mulai mengering pada tingkat
yang berbahaya, kita sungguh merasa takut bahwa bahkan
jika kita tidak mandi sama sekali, itu takkan membantu
banyak karena semua yang digunakan manusia secara total
hanyalah 30% dari air di seluruh dunia.
Semua yang lainnya digunakan terutama
untuk industri daging, 70% darinya. Anda paham? Jadi,
bahkan jika kalian dan saya bertapa –kita bahkan tidak
mencuci baju, kita menjadi seperti para yogi Himalaya –
orang yang tidak mengenakan pakaian – dan kita tak
mandi, kita menaruh abu pada tubuh kita selamanya – itu
tak akan menolong planet ini. Industri daging haruslah
dipangkas. Itu akan membantu planet ini. Itu akan
membantu menyimpan air kita, untuk mengisi lagi danau
kita dan sungai kita.
Itu berbicara secara fisik dan ilmiah,
saya belum membicarakan tentang pahala, ganjaran karma
buruk yang kita lakukan terhadap diri kita dengan
melukai orang lain dan menyiksa hewan serta membunuh
mereka hanya demi perut kita.
Di sisi lain, jika kita tidak makan 1 pon
daging sapi, kita bisa hemat lebih banyak air
dibandingkan kita berhenti mandi selama ½ tahun.
Berhenti makan 4 hamburger dan Anda bisa mandi setengah
tahun setiap hari, sepuasnya. Bisakah Anda bayangkan
perbedaan yang besar seperti itu? Jadi, jika kita
sungguh ingin menghemat air bagi dunia agar dapat
digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, belum lagi
berbicara tentang generasi masa depan, maka kita harus
beralih ke pola makan vegetarian, pola makan non-hewani.
Industri hewan haruslah dihilangkan. Itu saja. Terima
kasih.
Maha Guru Ching Hai: Penangkapan
ikan turut berkontribusi dalam pemanasan global terutama
dengan mengganggu ekosistem yang rumit dari lautan di
dunia. Ekosistem lautan yang seimbang sangatlah penting,
karena lebih dari dua pertiga planet ini tertutup oleh
lautan. Lautan menyediakan separuh dari oksigen dunia
dan memerankan bagian utama dalam mengatur iklim global.
Jadi, kehidupan di Bumi benar-benar sangat tergantung
pada lautan untuk bertahan hidup.
Selain itu, lautan juga menyerap CO2
atmosfer – karbondioksida – yang secara langsung
membantu mendinginkan planet kita. Ini hanyalah beberapa
hal di antara hal yang luar biasa yang dilakukan lautan.
Mengganggu keseimbangan lautan, pada akhirnya akan
menempatkan hidup kita sendiri berada dalam bahaya.
Maka, kita bisa berkata bahwa itu adalah demi
kepentingan kita untuk mempedulikan lautan jika kita
ingin bertahan hidup, dan semua kehidupan yang ada di
dalamnya, termasuk ikan.
Peternakan ikan sama seperti industri
peternakan di daratan. Memiliki masalah lingkungan yang
serupa, dengan dampak yang mencakup polusi terhadap
perairan. Ikan peternakan ditempatkan di area yang
berjala besar di dekat pantai yang penuh dengan makanan
yang tidak termakan, kotoran ikan, antibiotik, atau
obat-obatan dan bahan kimia lain yang dilepaskan ke
perairan di sekeliling sehingga merusak ekosistem kita
dan memberi polusi terhadap sumber air minum kita. Juga
menguras persediaan ikan di alam bebas Ikan, misalnya
salmon yang dimakan oleh manusia biasanya diberi makan
berupa sejumlah besar ikan yang lain seperti ikan
hering.
Penelitian telah menemukan bahwa untuk
setiap kilo salmon yang dijual di supermarket, 4 kilo
ikan di alam bebas harus ditangkap untuk diberi makan
kepada salmon. Praktik ini juga membahayakan hewan laut
seperti singa laut dan burung yang dianggap merupakan
suatu ancaman dan sering diganggu dengan mercon atau
pengeras suara di bawah air, menyebabkan kesakitan,
kebingungan dan kehilangan pendengaran terhadap mamalia
laut. Dan yang lainnya bahkan sering ditembak mati. Ini
hanyalah beberapa masalah yang berkaitan dengan
peternakan ikan, yang telah menjadi lebih besar saat
penangkapan ikan meningkat. Maka, masalah yang meningkat
dari industri yang berkaitan seperti produksi dari
makanan untuk salmon juga meningkat.
Di Peru, misalnya, makanan ikan terbuat
dari ikan hering, yang menyebabkan penyakit bagi orang
dewasa yang secara dekat terlibat dalam produksi
tersebut, dan juga asma serta penyakit kulit pada anak
kecil akibat asap beracun yang terbuang ke jalanan dari
pabrik, bersamaan dengan polusi ke air laut di
sekitarnya, tentu saja. Produksi ikan ini juga
mempengaruhi populasi burung, misalnya burung guano yang
telah berkurang jumlahnya sebanyak 90%. Maka hasilnya
adalah bahwa pelanggan bisa membeli ikan yang murah,
tapi hal itu datangnya bersamaan dengan biaya yang amat
mahal terhadap kesehatan anak, dan kualitas lingkungan
yang menurun.
Sementara itu, jika kita berkata bahwa
ekosistem lautan tergantung pada populasi ikan agar
berada dalam keseimbangan maka ekosistem tersebut
amatlah tidak seimbang sekarang ini. Ilmuwan
memperkirakan bahwa lebih dari 90% dari ikan besar di
lautan telah lenyap dalam 50 tahun terakhir ini akibat
penangkapan ikan komersial. Mereka memperingatkan bahwa
dengan tingkat penangkapan ikan yang ada saat ini, akan
terjadi keambrukan global dari semua spesies yang
dipancing sebelum tahun 2050 dan mengatakan bahwa upaya
pemulihan perlu dimulai dengan segera.
Jadi, apa yang kita lihat dari ikan dan
makhluk laut ini adalah tanda-tanda kepunahan. Dan dari
lautan itu sendiri, kita melihat tanda lainnya seperti
temperatur yang memanas, naiknya permukaan laut,
meningkatnya keasaman dan tingkat polusi yang
menakutkan. Jadi, pemanasan global mempengaruhi lautan
yang pada gilirannya mempengaruhi ikan. Ini adalah suatu
situasi yang sama gentingnya dengan yang diakibatkan
oleh industri peternakan, dan memiliki solusi yang
persis sama. Berhentilah memakan daging, berhenti
membunuh demi makanan; berhenti makan ikan. Ini akan
membantu memulihkan keseimbangan baik lautan maupun
daratan, dengan seketika.
Ikan adalah ciptaan Tuhan yang juga harus
kita pedulikan, hargai dan lindungi, bukan untuk
memakannya. Kita harus mencari cara untuk menolong ikan,
melindungi mereka dan semua makhluk laut dari pengaruh
menghancurkan dari perubahan iklim. Begitu kita mulai
berpikir dengan cara ini, kita berada di dalam posisi
yang lebih baik bagi diri kita sendiri, bagi ikan, dan
bagi planet ini. Terima kasih.
Tanya: Apakah dampak konsumsi
daging terhadap keragaman hayati?
Maha Guru Ching Hai: Konsumsi
daging mempunyai dampak merusak yang besar terhadap
keragaman hayati yang amat penting. Agar Bumi bisa
berfungsi, maka keragaman itu harus dilindungi. Tak
peduli seberapa kecil, tiap spesies mempunyai peran
untuk membantu keseimbangan ekosistem kita, yang
terbukti secara ilmiah.
Namun, konsumsi ikan maupun daging hewan
yang berjalan terus akan mengakibatkan kerusakan
terhadap keragaman hayati di seluruh dunia. Di lautan
dan air tawar, begitu banyak spesies ikan yang telah
hilang, berikut seluruh lingkungan perairan seperti
terumbu karang yang musnah oleh praktik pemukatan dan
penangkapan ikan dengan bahan peledak.
Di daratan, konsumsi daging bertanggung
jawab terhadap penebangan daerah yang luas untuk menanam
tanaman pakan, seperti kacang kedelai, untuk diberikan
kepada ternak. Sebuah contoh adalah hutan Amazon yang
dibabat telah berubah dari hutan subur menjadi tanah
kosong yang digunakan untuk penggembalaan ternak atau
terutama untuk tanaman pakan-ternak. Dengan kegiatan
ini, yang pada dasarnya merampok keragaman hayati kita,
sudah terdapat peningkatan yang merisaukan atas
hilangnya flora dan fauna.
Laporan Penaksiran Ekosistem Milenium 2005
mencatat bahwa sekitar 30% mamalia, burung, dan spesies
amfibi yang saat ini terancam punah – semua disebabkan
oleh tindakan manusia. Dan salah satu studi yang paling
komprehensif yang pernah dilakukan di lapangan sekarang
meramalkan bahwa lebih dari satu juta spesies akan
hilang dalam 50 tahun mendatang. Tidakkah itu
menyedihkan?
Selain lahan yang dibuka untuk peternakan,
ternak itu sendiri menyebabkan kehilangan keragaman
hayati lebih lanjut akibat emisi gas rumah kaca, yang
mempercepat pemanasan global. Banyak studi telah
mendokumentasikan penurunan populasi penguin, beruang
kutub, tanaman, pohon, burung yang bermigrasi, dan
banyak lagi yang lainnya – semua itu dikaitkan dengan
peningkatan temperatur di planet ini. Bahkan hewan-hewan
gurun telah terpengaruh, seperti gajah-gajah Mali yang
telah binasa dalam jumlah besar karena belalai mereka
tidak dapat lagi mencapai air tanah yang semakin dalam.
Jawaban atas semua ini cukup jelas:
Hentikan konsumsi daging. Hentikan sedari kemarin. Hal
ini akan menghilangkan kebutuhan akan peternakan, yang
akan segera mengembalikan lahan dalam jumlah yang amat
besar kepada keberkelanjutan yang alami atau kepada
metode penanaman alami yang memungkinkan keragaman
hayati itu pulih kembali. Ini adalah cara yang perlu
kita jalankan, dan yang cepat.
Tanya: Apakah bencana yang terjadi
di dunia akhir-akhir ini memiliki keterkaitan dengan
miliaran hewan yang disembelih setiap tahun untuk
dikonsumsi manusia?
Maha Guru Ching Hai: Tentu saja
berkaitan. “Apa yang engkau tabur, itulah yang akan
engkau tuai”; “Yang serupa saling menarik” – secara
ilmiah, secara spiritual, kita telah diingatkan. Jadi,
semua bencana yang telah terjadi di seluruh dunia, tentu
saja, berkaitan dengan ketidakramahan manusia terhadap
sesama penghuni Bumi. Itulah harga yang harus kita bayar
atas apa yang telah kita lakukan pada makhluk yang tak
berdosa yang tidak mencelakai kita, mereka juga adalah
anak-anak Tuhan, yang telah dikirim ke dunia untuk
menolong kita dan untuk menceriakan hari-hari kita.
Karena, pada umumnya, manusia juga
mempunyai pahala yang amat baik sebelum mereka datang ke
Bumi, dan itulah sebabnya mereka menjadi manusia, yaitu
karena pahala baik mereka. Jadi, dari pahala baik
mereka, telah terjadi “pemberian dan penerimaan” serta
terjadi pengurangan dan penambahan. Dengan kata lain,
jika tidak menghapus beberapa ganjaran buruk maka akan
menjadi lebih buruk: Atau Bumi ini mungkin telah lenyap
semuanya. Tetapi untunglah, manusia juga melakukan
beberapa pahala baik sehingga belum habis semua.
Beberapa pahala baik mereka belum habis dan itulah
mengapa kita masih berada di sini.
Maha Guru Ching Hai: Seperti
kemarin saya berkata, “Kita harus merasa amat beruntung
bahwa kita di sini, masih punya air untuk minum.” Oh
Tuhan, banyak negara di dunia kekurangan air. Apakah
kalian paham ini? Hanyalah kebutuhan dasar. Bukan barang
mewah. Air! Terus berkurang dan berkurang setiap
harinya. Bisakah kalian bayangkan? Ada orang yang bahkan
pergi 10 kilometer lebih setiap hari hanya untuk
mendapatkan air untuk membawanya pulang untuk keluarga
mereka. Kondisinya benar-benar seperti itu.
Di Afrika, banyak negara yang seperti itu.
Dan sekarang di India dan China, bahkan Amerika, banyak
tempat menjadi kekurangan air. Hanya kebutuhan dasar
saja. Mengapa? Karena mereka memakai semua air dari
sungai dan membelokkannya ke peternakan besar, pabrik,
seperti pabrik peternakan hewan. Mereka harus memakai
banyak air untuk memberi minum hewan, lalu, memakai air
untuk menanam tanaman untuk memberi makan hewan, dan
saat mereka membunuh hewan itu, atau sebelum mereka
membunuh hewan, mereka harus memakai air untuk
membersihkan kandang mereka setiap hari dan mencucinya
masuk ke dalam sungai. Dan saat mereka membunuh hewan
itu, mereka juga butuh banyak air untuk membersihkannya,
dan saat orang memakannya di rumah, mereka juga memakai
air untuk membersihkan dan memasaknya. Jadi, tidak ada
habis-habisnya.
Terdapat cukup air untuk kita semua, malah
berlebihan bagi setiap orang! Kita memulai industri
daging, lalu segalanya memburuk – lebih banyak rumah
sakit, lebih banyak obat-obatan, lebih banyak penyakit,
serba kekurangan, temperatur yang lebih tinggi, dan
lebih banyak penderitaan, lebih banyak bencana, lebih
banyak kelaparan, lebih banyak perang.
.....
Maha Guru Ching Hai: Saya katakan
membunuh tak pernah benar. Ya, saya telah memberitahu
wartawan itu bahwa saya berharap saya bisa mengatakan
yang sebaliknya, yang akan membuat saya bahkan lebih
terkenal. Saya beritahu dia bahwa daging adalah salah
satu industri yang terkuat di setiap negara. Jika saya
tidak melarang kalian makan daging maka saya akan
memiliki lebih banyak murid. Mudah. Setiap orang
bergabung, hanya untuk kowtow dan itu saja – Ching
Hai-isme! Dan saya akan kumpulkan segala jenis kekayaan,
ketenaran, apa pun. Tapi saya tak pernah menuju ke arah
itu. Bahkan tidak untuk harga nyawa saya. Kita tidak
bisa.
Saya katakan bahwa kebenaran tak bisa
diubah untuk apa pun. Saya katakan bahwa bahkan saya
membahayakan diri saya untuk mengatakan kebenaran, tapi
saya harus selamatkan planet saya. Saya tidak tahu
apakah Anda ingin selamatkan planet Anda, tapi saya
ingin selamatkan planet saya – saya ingin selamatkan
orang-orang saya. Saya tidak tahu apakah Anda ingin
selamatkan orang-orang Anda, tapi saya ingin selamatkan
orang-orang saya. Siapakah “orang” saya itu? Itu adalah
Anda, kerabat Anda, teman Anda, rekan sebangsa, warga
dunia Anda, hewan peliharaan Anda, anak Anda, cicit,
cicit Anda di masa yang akan datang, hewan, semua hewan
jinak yang tidak berbahaya, hewan lemah yang tak berdaya
–ini semua adalah orang-orang saya. Saya ingin
menyelamatkan mereka semua.
Saya tak bisa mengatakan hal yang
sebaliknya. Bahkan jika kita punya rencana alternatif
untuk menyelamatkan planet ini tanpa seluruh negara
menjadi vegan, bagaimana?
Berapa banyak orang lagi yang harus mati?
Karena hal itu? Karena pola makan daging, karena efek
membahayakan dari industri daging.
Berapa banyak lagi negara yang harus
mengalami erosi, kebangkrutan keuangan, demi sepotong
daging yang kita masukkan ke dalam mulut? Berapa banyak
lagi pulau, negara yang harus tenggelam demi sepotong
daging yang kita masukkan ke dalam mulut kita? Berapa
juta lagi para pengungsi, para pengungsi iklim, yang
ingin kita saksikan demi sepotong daging yang kita
masukkan ke dalam mulut?
Berapa miliar hewan lagi yang ingin kita
lihat, dijejalkan secara paksa, menderita, tersiksa
dalam peti kecil yang penuh berjejalan yang ingin kita
lihat? Demi sepotong kecil daging yang kita masukkan ke
dalam mulut kita – dimana kita bisa menggantinya. Kita
memiliki tahu, kita bahkan memiliki segala jenis protein
saat ini. Bukannya bahwa kita akan mati kelaparan tanpa
daging. Tidak seperti itu. Sama sekali tidak perlu
memakan daging. Selain itu, daging itu beracun! Hal ini
sudah dibuktikan. Belum lagi berbicara tentang perubahan
iklim, pengungsi iklim atau apa pun.
Berapa banyak lagi pasien yang ingin kita
lihat menderita di rumah sakit antara hidup dan mati,
atau mati dikarenakan sepotong daging yang kita masukkan
ke dalam mulut kita? Berapa banyak lagi keluarga yang
ingin kita pisahkan dikarenakan jenis penyakit dan
kematian ini yang disebabkan oleh daging? Berapa banyak
lagi anak yang ingin kita lihat menderita karena
penyakit jantung dan kanker di usia muda saat ini,
karena pola makan daging?
Berapa banyak penderitaan lagi yang ingin
kita saksikan hanya karena potongan daging itu yang bisa
kita ganti dengan potongan protein yang lebih baik?
Protein yang sama, hanya saja yang satu adalah protein
tangan kedua dari hewan, sedang yang lain adalah protein
langsung dari makanan yang dimakan dan dicerna hewan itu
yang lalu menjadi daging. Sungguh suatu pemborosan.
Dan berapa banyak lagi energi yang ingin
kita boroskan dalam memproduksi daging? Berapa banyak
biji-bijian lagi, yang ingin kita boroskan untuk
memelihara hewan ternak dengan mengorbankan miliaran
orang yang kelaparan? Sekarang ini kita mempunyai 1
miliar orang yang sudah masuk dalam kategori lapar.
Setiap 5 detik, seorang anak mati karena kelaparan –
setiap 5 detik, selagi saya duduk di sini berbicara
dengan Anda. Sudah berapa banyak anak yang sekarat atau
mati? Berapa banyak lagi yang ingin kita lihat?
Berapa lama lagi kita bisa mengadakan
tawar-menawar di hadapan penderitaan dari sesama kita
dan dari hewan, serta dari lingkungan. Saya bisa terus
berbicara, tetapi saya tidak menyiapkan pidato saya.
Semua itu benar-benar tidak cukup bernilai. Makan daging
sungguh suatu pilihan yang merendahkan martabat.
Kita tak bisa tawar-menawar. Kita tidak
bisa berkata, “Oke, janganlah gelisah, kita mungkin akan
punya ide yang lebih baik, ide yang lebih baik daripada
‘menjadi vegan’.” Rencana yang lebih baik apa? Rencana
yang lebih baik apa? Walau kita punya rencana yang lebih
baik – andaikan kita punya rencana yang lebih baik,
akankah kita memilihnya? Akankah kita memilih rencana
yang lebih baik daripada vegan, yang menyelamatkan
miliaran kehidupan, menyelamatkan hewan, menyelamatkan
anak, menyelamatkan planet kita? Akankah kita memilih
rencana kedua? Rencana B?
Tidak ada rencana B. Meskipun ada rencana
B, tidaklah manusiawi untuk memilih suatu rencana yang
tidak menghiraukan penderitaan dari sesama kita, dari
makhluk lain di planet ini, dan bahaya yang sedang kita
hadapi, perubahan iklim, yang akan dengan mudah
menghancurkan seluruh planet ini dan mungkin seluruh
atau sebagian besar makhluk di planet ini.
Maha Guru Ching Hai: Kadang orang
berkata bahwa industri daging, karena menjadi amat
berkuasa seperti itu, mereka bisa melobi apa pun– melobi
pemerintah, melobi kongres, bahkan melobi parlemen –
untuk mendukung usaha mereka. Bagi mereka, itu hanyalah
bisnis, tapi bagi orang-orang, bagi para konsumen, itu
adalah hidup dan mati, itu adalah penderitaan atau
kebahagiaan, itu adalah kecerdasan atau kebodohan. Itu
bukanlah suatu bisnis.
Suatu bisnis seharusnya menyediakan bagi
orang-orang apa yang mereka butuhkan, yang menguntungkan
mereka lalu seiring dengan itu juga menguntungkan diri
kita – suatu bisnis yang baik seharusnya seperti itu.
Suatu bisnis bukanlah untuk memberi orang racun, baik
secara sengaja atau tak sengaja, menyebabkan mereka
terluka, sakit, menderita, kesakitan dari jenis apa pun,
hanya untuk menguntungkan diri kita. Itu bukanlah bisnis
yang layak bagi umat Kristiani, bagi umat Muslim, bagi
umat Buddhis, bagi umat Jain, umat Sikh – tidak satu pun
dari kita, tidak satu pun dari orang ini harus melakukan
jenis bisnis semacam ini – Bisnis untuk membunuh orang,
bisnis untuk merugikan orang, bisnis untuk membunuh
hewan yang tak berdosa – semua itu adalah bisnis yang
tidak-baik. Itu bertentangan dengan kehendak Tuhan maka
kita harus menghindarinya.
Telah saya beritahukan Anda industri
daging sangat berkuasa: mereka bisa membeli pemerintah,
melobi parlemen, mengabaikan kongres. Bagaimana menurut
Anda? Mengapa terdapat begitu banyak iklan tentang
daging dan susu di mana-mana? Bahkan saya tidak tahu
bahwa susu berbahaya bagi kesehatan manusia, hingga
akhir-akhir ini dimana kita melakukan riset.
Dan saat kita memiliki penyakit sapi gila
bahkan di saat itu, mereka bahkan berkata, “Oh, susu
tidak ada kaitannya dengan penyakit sapi gila. Susu itu
aman.” Dan orang mempercayainya! Bagaimana? Bagaimana
kita bisa mendapatkan sesuatu yang aman dari sesuatu
yang sakit? Dan penyakit sapi gila bahkan belum ada
obatnya, mematikan. Penyakit itu fatal, setiap kali!
Jadi, berapa banyak orang lagi yang kita
inginkan mati demi potongan daging yang kita masukkan ke
dalam mulut? Berapa banyak lagi anak yang ingin kita
bunuh demi potongan daging itu yang kita masukkan dalam
mulut kita; yang bahkan bisa kita ganti dengan tahu atau
gluten, atau bahan lainnya, dan tetap sehat, bahagia,
dan bahkan lebih baik. Apakah Anda paham? Ini adalah
pertanyaan yang harus kita tanyakan pada diri kita.
Tiada rencana B. Tak pernah.
Sekarang, kita mengetahui kebenaran, kita
buka saja: tidak ada rencana B. Tidak ada kompromi. Apa
pun yang kita katakan jika hal itu berkaitan dengan
kehidupan orang, kesehatan anak-anak, kebahagiaan
keluarga, kita harus melakukannya dengan sepenuh hati.
Banyak orang mati muda sekarang –bahkan anak muda– mati
akibat flu! Bayangkan bagaimana penderitaan orangtua
mereka. Bayangkan bagaimana saudari, saudara mereka
menderita. Ada wanita hamil meninggal, penuh harapan
dalam diri mereka: harapan agar anak itu terlahir dalam
keluarga mereka, membawa kebahagiaan bagi suaminya, bagi
orangtua mereka, kepada nenek, kakek, mereka meninggal
seperti itu! Flu, flu babi; karena potongan daging yang
ingin kita masukkan ke dalam mulut kita, yang kotor,
beracun, berdarah, tidak manusiawi, Jadi, tidak ada
rencana B, bukan? (Tidak!)
Maha Guru Ching Hai: Oke.
Tanya: Apakah isu pemanasan global
perlu dimasukkan ke dalam agenda nasional? Jika begitu,
tindakan apa yang harus kita ambil agar hal itu terjadi?
Maha Guru Ching Hai: Pertama-tama,
dan paling utama, kita harus menggunakan sistem
pemerintah untuk mendorong proyek baru, seperti tahapan
baru kerja sama penduduk, yaitu, kita harus membuat
orang tahu bahwa sekarang hal itu sudah sangat mendesak
dan inilah saatnya untuk menghentikan krisis global.
Waktunya singkat dan kita semua harus bertindak menjadi
satu untuk menyelamatkan dunia kita dari kemusnahan,
menyelamatkan hidup kita dan semua yang hidup di atas
Bumi. Semua hal yang lain memerlukan waktu yang terlalu
panjang.
Saya telah berkali-kali mengatakan kepada
semua orang, Teknologi memerlukan waktu yang terlalu
lama; walaupun itu membantu, itu terlalu lama. Jadi,
cara yang tercepat dan termudah adalah dengan
menghentikan produk hewani dan menghentikan
pengonsumsiannya. Lalu kita akan mempunyai lebih banyak
waktu untuk mengembangkan teknologi yang lebih baik dan
lebih maju secara ilmiah.
Jika kita menghentikan memelihara ternak
dan praktik keji terhadap manusia dan hewan, hasilnya
akan menakjubkan. Hasilnya akan terjadi hampir seketika,
dalam beberapa minggu. Jika semua orang berhenti makan
daging sekarang juga, dalam 8 minggu iklim akan berubah
menjadi baik – perubahan seketika. Semua yang sudah
dirusak, akan kembali jadi normal dalam waktu 8 minggu.
Jika semua orang di atas Bumi berhenti
makan daging dan beralih menjadi berwelas asih, maka
hasilnya akan terjadi seketika. Itu hanyalah seperti
jika kita ingin pergi ke selatan, tapi kita menuju ke
utara. Jadi, satu-satunya cara melihat selatan adalah
dengan berbalik ke arah yang berlawanan dan menuju
selatan.
Cara yang kita lakukan sekarang ini, kita
membunuh hewan, membunuh manusia – itu tidaklah baik,
tidak menghormati hidup. Itu adalah salah. Jadi, jika
kita menginginkan dampak yang berkebalikan bagi kita
sendiri, bagi kehidupan kita, kita harus melakukan yang
berlawanan. Itu sangat sederhana dan masuk akal dan
semua orang memahami itu.
Pada bulan September 2008, Dr. Rajendra
Pachauri, Ketua Panel Antarpemerintah Urusan Perubahan
Iklim – ia adalah orang yang mendapat Hadiah Nobel
Perdamaian bersama dengan Wakil Presiden Al Gore dan
yang lainnya – menyatakan bahwa para ilmuwan telah
meneleponnya – mereka menelepon untuk memberitahukannya
– bahwa emisi dari hewan ternak jauh lebih tinggi
daripada yang diperkirakan sebelumnya. Anda lihat,
sebelumnya, mereka berkata bahwa itu adalah 18%, dalam
laporan “Bayangan Panjang Peternakan” tahun 2006, tetapi
sekarang, emisi dari peternakan sebenarnya lebih tinggi
daripada itu.
Tentang seberapa tinggi, mereka masih
belum merasa amat pasti, tetapi Dr. Colin Campbell,
pengarang buku terlaris dari buku biokimia nutrisi, ia
mengatakan bahwa rekan sejawatnya menemukan bahwa 50%
lebih dari total emisi gas rumah kaca sekarang ini
berasal dari pemeliharaan ternak – dan itu bahkan belum
merupakan persentase pasti. Dr. Campbell mengulas bahwa
informasi ini belum merupakan jumlah tertinggi yang
telah mereka perkirakan, yang telah mereka teliti.
Mereka berpikir bisa saja lebih tinggi. Dan ia telah
mengungkapkan informasi ini kepada kita dalam wawancara.
Sekarang ini ilmuwan iklim semakin banyak
memberitahu kita bahwa jika kita mengurangi industri
peternakan, kita akan mengurangi metana – dan itu adalah
cara yang paling seketika untuk mendinginkan planet ini,
karena CO2 dari bahan bakar fosil mungkin membutuhkan
ribuan tahun – puluhan ribu tahun – untuk meninggalkan
atmosfer, dan mendinginkan planet ini, menurut
penelitian. Tetapi, metana 23 kali lebih berbahaya,
lebih “panas” daripada CO2, dan menghilang dalam waktu
rata-rata 10 tahun atau 20 tahun. Maka, laporan terakhir
dari ilmuwan IPCC Dr. Kirk Smith di AS mengatakan bahwa
metana adalah gas yang jauh lebih ‘panas’ daripada yang
dilaporkan baru-baru ini. Ia berkata bahwa gas itu bisa
60-100 kali lebih “panas” daripada CO2, rata dalam 20
tahun.
Jadi, metana berada di atmosfer selama
9–15 tahun. Gas itu akan menghilang, dibandingkan dengan
waktu ribuan tahun bagi CO2. Jadi, jika metana
dikurangi, pemanasan akan dikurangi dengan seketika.
Anda paham akan logika tersebut? Karena CO2 tinggal
lebih lama di atmosfer, tapi metana pergi dan hilang
dengan cepat. Jadi, cara kita mengurangi metana adalah
dengan mengurangi peternakan hewan. Jika kita melarang
daging, melarang peternakan, maka gas metana akan
dipangkas, hingga kini, setidaknya 50%. Bisakah Anda
bayangkan? Itu adalah angka yang besar! Lalu planet akan
menjadi sejuk dengan seketika, dibandingkan dengan CO2
yang membutuhkan puluhan ribu tahun untuk mendinginkan.
Sekarang ini, gas yang paling bermasalah
yang memanaskan planet adalah metana karena jumlahnya
banyak sekali. Menurut para ilmuwan, telah 50%, yang
mereka katakan, bahkan lebih dari 50%. Jadi, jika kita
menghentikan metana, berarti menghentikan peternakan
hewan, maka kita menghentikan 50%. Mereka katakan hanya
50%... setidaknya 50%.
Tanya: Di Meksiko, telah tersebar
berita tentang cadangan baru yang telah ditemukan,
cadangan minyak baru dan kaya. Ini akan mengubah Meksiko
menjadi penguasa dunia minyak ketiga. Apa yang bisa kita
lakukan untuk menghentikan polusi dari minyak yang
merusak planet kita ini?
Maha Guru Ching Hai: Minyak bukan
yang terburuk. Jadi, meskipun kita tidak ingin minyak
berlanjut, kita bahkan bisa punya minyak. Kita bisa
punya minyak jika itu membantu orang Meksiko untuk
menjadi lebih makmur dan mandiri, menopang diri sendiri,
karena minyak bukanlah hal terburuk. Minyak bukan
satu-satunya hal, hal terburuk yang merusak planet kita
adalah industri peternakan. Itulah yang sebenarnya
paling mencemarkan, yang menghasilkan penyakit
terbanyak, yang mengonsumsi energi terbanyak, dan
industri yang mengeluarkan gas rumah kaca terbanyak yang
ada sekarang ini.
Laporan PBB yang berjudul Bayangan Panjang
Peternakan menyatakan bahwa industri peternakan
mengeluarkan lebih banyak gas rumah kaca daripada semua
transportasi di dunia digabungkan bersama. Dan menurut
pemenang Hadiah Nobel Dr. Rajendra Pachauri, Ketua Panel
Antarpemerintah Urusan Perubahan Iklim, yang juga
seorang vegetarian, ia berkata, “Produksi daging
sangatlah intensif dalam mengemisikan karbon.” Ini
sebagian disebabkan oleh siklus polusi, termasuk proses
pendinginan, transportasi, dan sebagainya. Belum lagi
menyinggung tentang pengrusakan hutan untuk lahan
penggembalaan, untuk lahan merumput dan semua biaya,
semua emisi-karbon dari penyebab-penyakit dan
penyembuhan dan sebagainya. Karena itulah saya berkata,
“Tinggalkanlah saja daging dan kita akan memiliki
segalanya yang lain.”
Maha Guru Ching Hai: “Tinggalkan
saja daging dan kita akan memiliki segalanya yang lain.”
Bahkan minyak adalah oke. Bahkan minyak, jika punya,
kita bisa memakainya hingga kita memiliki sesuatu yang
lebih baik bagi planet kita. Tetapi, jika kita
menghentikan pemeliharaan hewan, menghentikan produk
hewani, maka kita memangkas persentase yang besar, 80%
dari polusi terhadap planet kita, dan menghentikan 80%
pemanasan global. Maka, kita bisa melanjutkan untuk
memiliki minyak dan mobil. Saya tahu orang-orang akan
terkejut mendengar saya mengatakan ini, tetapi benar
adalah seperti itu.
Karena kita belum menciptakan peralatan
yang cukup untuk transportasi dan penggunaan yang lain,
maka kita bisa lanjutkan memakai minyak jika kita
memilikinya Tentu saja, jauh lebih baik jika kita tidak
memakainya, tetapi pada saat ini, kita perlu memakainya.
Dan jika kita tinggalkan saja semua daging, produksi
daging, maka kita bisa memakai apa pun. Dan Meksiko bisa
mempergunakan manfaat dari minyak untuk meningkatkan
standar kehidupan penduduknya.
Jadi, yang saya katakan adalah “Hentikan
produksi daging”, yang mana akan membawa manfaat yang
besar terhadap lingkungan di negara Anda. Karena Meksiko
juga terlibat dalam industri peternakan, juga terdapat
pengembangan sumber daya yang berkelanjutan sebagai
alternatif terhadap minyak jika kita bisa memilikinya
cukup cepat.
Anda lihat, negara Anda telah memulai hal
ini dengan proyek energi angin yang besar dekat Kota La
Ventosa, yang menurut pengertian saya berarti “sang
angin”. Energi berkelanjutan, secara umum, juga
menunjukkan bahwa itu amat menguntungkan, menciptakan
pekerjaan bagi orang-orang. Jadi, akan ada manfaat
ekonomi maupun lingkungan dari pengembangan energi
berkelanjutan, dan Bumi ini akan terlindungi. Tetapi,
industri hewan adalah musuh nomor satu dari kelangsungan
hidup kita.
Kita bisa berubah agar bisa membantu
mengatasi masalah iklim. Tinggalkan saja sekerat daging
dan kita memiliki segalanya yang lain sebagaimana
sekarang ini, dan yang lebih banyak lagi nantinya karena
hutan akan mendapatkan lagi kekuatannya dan tumbuh
kembali dalam kondisi yang subur lalu menarik lebih
banyak hujan dan melindungi tanah serta mendinginkan
planet ini.
Seperti yang telah dikatakan, CO2 akan
tinggal terlalu lama hingga 10.000 tahun di dalam
atmosfer, tetapi metana menghilang dengan cepat. Dan
faktor yang paling banyak berkontribusi terhadap
pemanasan global kita sekarang ini adalah metana, dan
metana berasal dari pemeliharaan ternak. Paham tentang
logika ini?
Jika kita memangkas metana, planet
mendingin dengan cepat. Jika kita memangkas CO2 dan
tetap menghasilkan metana, tidak terlalu banyak
membantu. Selain itu, kita tidak bisa memangkas CO2
secepat itu, karena kita tidak memiliki penemuan
teknologi lain sekarang ini untuk menggantikan yang kita
miliki sekarang ini. Seberapa banyakkah mobil listrik
yang Anda lihat berkeliaran di jalan di Amerika Serikat?
Berapa banyak? Mungkin satu, dua, tiga. Seberapa
banyakkah CO2 yang bisa dipangkas? Tidak banyak.
Tetapi, polusi metana berasal dari
pemeliharaan ternak, maka jika kita menghentikan itu,
tak akan ada lagi pemanasan! Tidak ada lagi pemanasan
terhadap planet ini. Karena jika kita menghentikan
pemeliharaan ternak, itu juga berarti menghentikan
pembabatan hutan – karena kebanyakan dari pembabatan
hutan adalah untuk menanam tanaman bagi ternak. Jadi,
kita menyiram tanaman dari akar, ini adalah yang
terbaik.
Jika kita pangkas pola makan daging, hal
lain akan terpangkas: tidak ada lagi transportasi untuk
daging, tidak ada lagi pembekuan untuk daging, tak ada
lagi kotoran hewan yang mengalir menuju ke sungai dan
mengontaminasi sungai kita – dan karena hal itu, kita
harus memakai lebih banyak bahan kimia untuk
membersihkan, maka kita hanya memberikan lebih banyak
bahan kimia ke dalam tubuh kita. Lalu, jika tak ada lagi
daging, maka tidak ada lagi pembabatan hutan. Lalu kita
bahkan tidak perlu menanam tanaman begitu banyak, hutan
akan memulihkan dirinya sendiri sebagaimana yang telah
kita lihat di beberapa tempat. Biarkan saja area itu
sendiri: alam akan mengurusinya, sungguh. Yang perlu
kita lakukan hanya bekerja bersama dengan alam dan alam
akan mengurusi segalanya.
Tuhan tak menempatkan kita di atas planet
ini untuk mati; Tuhan telah menyediakan segalanya. Hanya
saja kita memakai secara berlebihan, kita tidak
mengindahkan nasihat Alkitab. Dalam Alkitab, Tuhan
berkata "Aku menciptakan semua tanaman di ladang,
pohon-pohon yang berbuah. Itu yang akan menjadi
makananmu. Aku juga menciptakan tanaman bagi hewan;
itulah yang akan menjadi makanan mereka." Tuhan tak
pernah berkata, “Aku ciptakan hewan untuk kalian makan.”
Itu sangat jelas. Saya heran mengapa tiada yang melihat
itu. Tuhan bahkan berkata, “Jangan bunuh semua kambing
betina dan sapi jantan untuk memberi persembahan bagi-Ku
karena tanganmu penuh dengan darah yang tak berdosa.
Bertobatlah. Janganlah lagi membunuh makhluk yang tak
berdosa; kalau tidak, jika engkau berdoa, Aku akan
palingkan kepala darimu. “Bukankah begitu? Apakah ada
hal demikian di dalam Alkitab?
Banyak orang menghafalnya. Tetapi, saya
mengetahui bahwa hal itu ada karena saya baca sewaktu
kecil. Saat itu, saya masih kecil, saya membaca Alkitab,
saya tidur dengan Alkitab. Saya mungkin tidak
mengingatnya sebanyak yang diingat oleh sang Pendeta,
tetapi saya tahu. Saya tahu bahwa Tuhan tidak menyuruh
kita makan daging. Ia berkata, “Daging untuk perut,
perut untuk daging, Tuhan akan menghancurkan baik daging
dan mereka.” “Jangan berada di antara pemakan daging dan
peminum alkohol.” Bahkan untuk tidak berada di antara
mereka, apalagi untuk menjadi salah satu dari mereka.
Maka, dari segala arah – keagamaan,
ilmiah, dan kesehatan – daging adalah hal terlarang.
Maka, sejak saat ini, kita harus menyadari hal itu. Dan
mohon untuk beritahukan setiap orang lain. Saya tahu
Anda telah mengetahuinya. Mohon agar jangan hanya
menjadi seorang vegetarian. Jadilah vegetarian yang
heroik! Keluarlah, beritahukan orang-orang. Lakukan
sesuatu. Saya butuh bantuan kalian. Terima kasih.
Maha Guru Ching Hai: Satu-satunya
cara menghindari “titik tanpa harapan” bencana iklim
adalah mengambil tindakan terhadap penyebab yang paling
membawa bencana dalam kaitannya dengan iklim – yaitu,
produksi daging. Sampai saat ini kita telah memiliki
semua bukti, semua informasi untuk secara aman
mengatakan hal itu. Industri ternak adalah penghasil gas
rumah kaca terbesar. Terbitan terakhir dari penemuan PBB
pada tahun 2006 mengatakan bahwa industri ternak
menyebabkan emisi gas rumah kaca lebih besar daripada
gabungan seluruh sektor transportasi dunia – pesawat
terbang, kereta api, mobil, sepeda motor, dan lain-lain,
dijumlahkan bersama.
Perhitungan terbaru menyatakan bahwa
industri ternak bertanggung-jawab atas setidaknya 50%
dari pemanasan global. Kita harus berfokus pada tiga
alasan mengapa industri ternak adalah penyebab utama
pemanasan global.
Pertama, ternak adalah penyebab utama
emisi metana dari kegiatan manusia dan metana bukan
hanya memiliki potensi 72 kali dalam menyerap panas, gas
itu juga berusia lebih pendek. Ini berarti gas itu akan
meninggalkan atmosfer jauh lebih cepat daripada CO2,
hanya dalam waktu satu dasawarsa dibandingkan dengan
waktu ribuan tahun untuk CO2. Oleh sebab itu,
melenyapkan metana dengan menghilangkan penangkaran
ternak adalah cara tercepat untuk mendinginkan planet
ini. Ya, kita harus menangani penghasil emisi yang
paling penting ini.
Kemudian, polutan yang disebut aerosol
atau partikel asap yang dilepaskan bersama dengan CO2
dari pembakaran BBM, ternyata memiliki efek
mendinginkan. Beberapa ilmuwan berkata hal itu
kurang-lebih mengimbangi efek pemanasan CO2. Oleh sebab
itu, kebanyakan dari pemanasan yang kita alami
sebenarnya akibat dari metana. Faktanya, itu diakibatkan
metana, dan sumber nomor satu metana, yaitu peternakan
hewan.
Ketiga, para ilmuwan NASA sedang menaruh
perhatian lebih banyak kepada sumber paling serius
lainnya terhadap pemanasan global – yaitu karbon hitam.
Ini adalah materi partikel yang dikenal sebagai jelaga,
J-E-L-A-G-A, dan partikel itu 680 kali lebih menyerap
panas daripada CO2. Karbon hitam mendarat di atas es di
Antartika, menyerap panas matahari dan mempercepat
pencairan es. Mayoritas partikel karbon hitam di
Antartika berasal dari mana? Hutan hujan Amerika Selatan
yang dibakar untuk industri peternakan.
Sekarang kita mulai beranjak! Kita harus
secara mendesak memaparkan tentang metana dan karbon
hitam – keduanya adalah hasil dari industri daging.
Dengan kita harus segera mengatasinya. Saya mendoakan
agar semua pemimpin yang arif akan menghentikan praktik
daging yang mematikan yang merupakan kekuatan penghantar
utama ke titik tanpa balik saat ini. Jika tidak, semua
upaya lain untuk dekarbonisasi perekonomian kita mungkin
menjadi gagal, atau tidak pernah berkesempatan untuk
terwujudkan terlebih dahulu.
Tanya: Apakah berita terbaru
mengenai penemuan gas metana oleh NASA berkaitan dengan
orang Mars yang tinggal di bawah tanah?
Maha Guru Ching Hai: Bisa jadi,
bisa jadi, ya. Karena mereka harus memompa gas beracun
dari aktivitas mereka dari bawah tanah ke permukaan Mars
agar mereka bisa membersihkan racun dan memurnikan udara
yang mereka hirup.
Tanya: Sejak kapan orang Mars
tinggal di bawah tanah?
Maha Guru Ching Hai: Semenjak
penghancuran massal di Mars, mereka telah mulai tinggal
di bawah tanah, sejak itu.
Tanya: Dan orang Mars yang sekarang
ini tinggal di bawah tanah, apakah mereka menyadari apa
yang telah terjadi dalam sejarah planet mereka?
Maha Guru Ching Hai: Mereka telah
diberitahu. Mereka meneruskan pengetahuan tentang apa
yang terjadi pada planet mereka kepada anak cucu mereka,
meskipun hal itu terjadi 40 juta tahun yang lalu. Mereka
menyimpan sejarah tentang apa yang terjadi agar
keturunan mereka tahu cara memelihara apa yang mereka
miliki dan tidak bertindak gegabah, dan tidak bertindak
amat destruktif lagi, melainkan bertindak lebih baik dan
spiritual. Mereka harus hidup seperti itu.
Tanya: Ya. Selama penghancuran
planet itu, bagaimana mereka mati?
Maha Guru Ching Hai: Oh,
mengerikan. Coba saya periksa. kepunahan massal terjadi,
mereka mati – bukan hanya manusia, tetapi juga hewan –
mereka mati oleh dua gas beracun utama, yaitu hidrogen
sulfida dan nitrogen oksida, ditambah gas metana sebagai
penyebab ketiga. Tetapi, gas hidrogen oksida dan gas
metana dari peternakan mulai memanaskan iklim lalu
mengaktifkan lebih banyak gas lainnya dari lautan, dari
permafrost dan gletser di sekeliling planet mereka.
Seperti halnya yang terjadi pada planet kita sekarang
ini. Coba saya lihat apakah ada hal lain yang perlu
untuk…. Oke, saya periksa, oke?
Maha Guru Ching Hai: Mereka
mengalami kematian yang menyakitkan. Bukan mati dengan
cepat melainkan dengan perlahan-lahan. Mengakibatkan
manusia dan hewan selama 4 hari mati dengan sangat
menyakitkan dan perlahan-lahan mati lemas. Karena
penghancuran terjadi terlalu cepat, tak ada yang bisa
menolong siapa pun. Sembilan puluh persen dari populasi,
termasuk hewan, mati lalu beberapa saat kemudian, 5%
lainnya juga mati. Lalu tidak lama kemudian, 3,8% juga
mati. Hanya 0,2% dari mereka, kira-kira 2 juta orang,
yang melarikan diri ke dalam gua-gua bawah tanah lalu
mereka menggali lebih dalam dan lebih panjang, dan
mereka tinggal di dekat sungai bawah tanah, dan
begitulah cara mereka bertahan hidup.
Tanya: Para ilmuwan melaporkan
bahwa jutaan tahun yang lalu, Venus mungkin pernah
memiliki lautan seperti Bumi tapi telah mengering,
sebagian karena Venus sangat dekat dengan matahari. Akan
tetapi, keberadaan air dapat berarti bahwa pernah ada
kehidupan fisik di sana dan para ilmuwan percaya bahwa
pada saat ini ada kehidupan mikroba di sana. Apakah
Venus pernah seperti Bumi, menopang kehidupan?
Maha Guru Ching Hai: Ya, ya,
pernah. Ya. Venus pernah menjadi sebuah planet yang
indah, dan sekarang tidak lagi. Tak ada kehidupan di
sana sama sekali, bukan kehidupan seperti yang kita
ketahui. Sungguh disayangkan.
Tanya: Saat ini Mars dikenal
sebagai Planet Merah dan Venus dikenal sebagai kuali
mendidih. Apakah Venus pernah memiliki pemandangan
serupa dengan Bumi,
dengan kehidupan yang subur, bukit hijau,
laut biru, atau apakah planet itu punya pemandangan yang
berbeda?
Maha Guru Ching Hai: Ya, ya, mereka
memiliki yang serupa. Planet tetangga kita seperti
Venus, Mars, punya pemandangan yang serupa. Ada yang
lebih menawan, lebih cantik.
Tanya: Seberapa majunya teknologi
penduduk Venus sebelum terjadi penghancuran massal?
Maha Guru Ching Hai: Sangat maju,
jauh lebih maju daripada kita. Sayangnya, hanya
teknologi saja yang maju, yang lainnya tidak banyak maju
dan itulah sebabnya. Kalian lihat, mereka agak terlalu
materialistis. Mereka sangat bangga dengan prestasi
mereka sendiri dan hanya menaruh sedikit perhatian
kepada hakikat Ilahi dari kerajaan batin. Mereka terlalu
bangga; mereka memiliki terlalu banyak manfaat dari
teknologi. Dan mereka berpikir mereka adalah Tuhan, ya?
Mereka pikir mereka bisa lakukan apa pun yang mereka
inginkan, kenyataannya, hampir secara fisik.
Tanya: Guru, apakah penghuni Venus
memiliki solusi, seperti menjadi vegan, sebelum
kehancuran masal?
Maha Guru Ching Hai: Tidak, tidak.
Tidak. Mereka tidak mengetahui sedikit pun tentang
vegan, tentang welas asih, tentang interkoneksi batin di
antara makhluk hidup, dan itulah sebabnya mereka
mengalami akhir yang parah, lebih parah daripada Mars.
Tanya: Dan seperti apakah bencana
yang terjadi di Venus?
Maha Guru Ching Hai: Ledakan dan
juga dimulai dari gas-gas beracun dari peternakan, yang
kemudian memicu gas-gas lain dari semua bagian. Lalu
mereka meledak. Dalam beberapa minggu, sekitar 8 atau 9
minggu, semuanya hancur sepenuhnya dan mereka semua
musnah, karena ledakan yang besar dari dalam tanah, dari
semacam gunung api dan gas dari lautan, dan, tentu saja,
yang awalnya dari hewan. Semua itu bersama-sama meledak,
seluruh planet. Seluruh populasi mati karena gas yang
mudah meledak dan gas-gas beracun.
Tanya: Nampaknya banyak planet yang
mengalami krisis ancaman-planet seperti yang sedang
dialami Bumi berkaitan dengan kebiasaan makan dari para
penghuninya. Mengapa makan-daging menjadi halangan bagi
evolusi planet ini?
Maha Guru Ching Hai: Baiklah,
kalian lihat, hanya planet yang memiliki tingkat
kesadaran rendah dengan penduduk yang memiliki tingkat
kesadaran rendahlah yang telah dimusnahkan atau
dihancurkan. Bukan yang bertingkat tinggi.
Tentu saja, jumlahnya tak terhitung,
menyedihkan untuk mengatakan itu. Mungkin saya memiliki
informasi itu di sini... Sekitar 5 miliar planet telah
dihancurkan atau mengalami nasib serupa seperti Venus
atau Mars.
Tanya: Apakah maya menghasut cobaan
yang sama ini di semua planet, dengan kebiasaan makan
daging dan penghancuran planet tersebut?
Maha Guru Ching Hai: Ya, ya. Itu
adalah pekerjaan maya. Tentu saja, raja dari para iblis.
Mereka adalah pimpinan dari kekuatan negatif. Mereka
ingin menghancurkan anak-anak Tuhan, dan jika orang
tidak mendengarkan intuisi Keilahian dan/atau bimbingan
spiritual, tentu saja mereka akan jatuh dalam perangkap
ini – dan yang mengejutkan adalah betapa mudahnya mereka
jatuh.
Tanya: Pernahkah Anda berada di
Venus?
Maha Guru Ching Hai: Tidak! Tidak.
Tapi, saya pernah berada di Venus lainnya. Bukan Venus
yang itu. Ada empat Venus di galaksi kita. Mereka
dinamakan demikian karena mereka semua serupa, ya? –
ukuran yang serupa, pemandangan yang serupa, keindahan
yang serupa. Mereka menyebutnya Venus. Dan dua di
antaranya telah dihancurkan. Satu dihancurkan, dan kita
masih melihatnya saat ini, dengan gas-gas panas meliputi
planet tersebut? Dan semua kehidupan musnah.
Ada Venus lainnya. juga hancur,
benar-benar hancur, benar-benar meledak, benar-benar
menjadi debu dalam momen yang singkat. Dan saat ini,
kita masih punya dua Venus lain yang sangat indah, jauh
lebih maju dalam hal teknologi dibandingkan planet kita.
Dan untunglah, di Venus ini, populasi di sana, hanya
seperempat dari mereka yang makan daging, dan juga makan
dalam jumlah sangat sedikit. Selebihnya, tiga-perempat
populasi, mereka semua bervegetarian.
Karena itulah mereka masih bisa memiliki
planet mereka. Dua planet lainnya, salah satunya masih
ada, tapi panas mendidih, dan yang lainnya benar
terbakar menjadi abu oleh ledakan gas.
Karena ada gas beracun yang juga telah
menumpuk di bawah permukaan Venus tersebut, Venus yang
kedua. Bukan yang panas yang ada sekarang, tapi yang
kedua, yang meledak, gas beracun telah menumpuk di dalam
inti planet tersebut. Planet itu mempunyai inti yang
kosong, dan gas beracun itu menumpuk di dalam sana,
selain juga menumpuk di atmosfer dari planet tersebut,
dan itulah sebabnya, Venus itu – saya sebut saja sebagai
Venus keempat, benar-benar hancur, bagaikan debu.
Meledak, hilang total – seluruh planet tersebut, bukan
hanya penduduknya.
Tanya: Baiklah, saya kira Anda
sudah menjawab pertanyaan ini, tapi apakah tidak ada
cukup orang seperti di Mars, yang menyebarkan pesan
bahwa penting untuk menjadi vegetarian?
Maha Guru Ching Hai: Tidak, tidak.
Tidak ada. Mereka sama sekali tidak punya waktu. Dalam
waktu beberapa minggu seluruh planet terhancurkan. Ya,
hancur akibat gas-gas beracun dari peternakan. Tentu
saja, hal itu memicu terlepasnya gas-gas yang lain, dari
samudra, dari samudra yang panas seperti yang kalian
ketahui. Serupa dengan masalah planet kita sekarang ini.
Hal itu terjadi terlalu cepat bagi mereka dan mereka
benar-benar tidak punya waktu. Mereka tidak benar-benar
peduli soal vegetarian. Mereka benar-benar tidak
mendalami dimensi rohani apa pun. Mars agak lebih baik,
kalian paham? Tapi, planet yang satu ini, tidak.
Di Venus yang ini, Venus yang panas ini,
bahkan bagian inti dari planet itu, kini, juga penuh
dengan gas yang panas dan beracun, jadi tak bisa ada
kehidupan. Mungkin kehidupan mikroskopis, tapi tak
berguna bagi kita atau manusia manapun untuk tinggal di
sana, bahkan jika kita bisa pergi ke sana. Ukuran dari
Venus yang hancur itu, serupa dengan Mars. Tapi, dua
Venus yang lain sangat sejuk, sangat bagus – tiada
perang sama sekali dan mereka memiliki lebih sedikit
populasi pemakan-daging, kalian paham? Jadi, kurang
lebih, mereka seimbang dalam hukum karma.
Beberapa waktu lalu, saya berkata jika
kita memiliki dua pertiga dari populasi planet yang
bervegetarian, maka kita juga bisa menyelamatkan planet
ini; tapi kini, terlalu terlambat. Sekarang kita
membutuhkan seluruh populasi planet menjadi berwelas
asih – vegan akan menjadi yang terbaik.
Tanya: Akankah Bumi menjadi planet
terakhir yang berada di tepi jurang kepunahan?
Maha Guru Ching Hai: Tidak, ini tak
akan jadi yang terakhir kali, selama kita masih
bertingkah laku kejam dan tidak bermoral; terutama
kekejaman, terutama tindakan saling membunuh atau
kekejaman terhadap makhluk yang lebih lemah seperti
hewan. Jika planet manapun yang telah memendam atau yang
mempraktikkan gaya hidup seperti itu, mereka juga akan
menghadapi ancaman kepunahan seperti yang kita hadapi
sekarang ini.
Tanya: Saya berharap semua planet
akan segera terbangunkan untuk menjalani gaya hidup yang
benar.
Maha Guru Ching Hai: Ya, kalian
berharap. Marilah berharap planet kita bertahan terlebih
dahulu, lalu, setelah itu, semua orang akan takjub
mengenai jenis penemuan yang akan muncul untuk kita
nikmati lalu kita bisa melihat pemandangan planet lain
atau mengunjungi mereka, atau mereka bisa mengunjungi
kita.
Tanya: Itu menakjubkan.
Maha Guru Ching Hai: Dan kita bisa
memiliki koneksi antar-planet. Itu akan sangat bagus.
Tanya: Bagaimana mereka bertahan
sedangkan Venus yang lainnya tidak mampu bertahan? (Ya.)
Bagaimana evolusi mereka memungkinkan mereka berlanjut?
Maha Guru Ching Hai: Karena mereka
lebih saleh. Dua Venus yang lainnya, mereka menjalani
kehidupan yang bengis. Mereka hidup dalam kebengisan.
Mereka tidak mengenal Tuhan. Mereka tidak menghormati
sesuatu yang tidak mereka lihat, dan mereka lebih banyak
berkonsentrasi pada pengembangan kenyamanan jasmani
mereka. Karena itu, mereka telah hidup terlalu nyaman.
Mereka memperoleh segala sesuatu yang mereka inginkan.
Segalanya hampir menyerupai kehidupan surga, kecuali
tanpa ada spiritual, moral, dan kualitas ilahi.
Dan bukan hanya itu, mereka menganiaya
setiap orang yang berani menentang mereka atau
menyinggung sesuatu tentang kualitas yang tidak kasat
mata dari Surga atau tentang Tuhan. Setiap orang yang
menjalani kehidupan saleh, itu bagaikan menyatakan
permusuhan. Mereka mengejar orang itu. Mereka membunuh
orang itu tanpa merasa kasihan. Tempat itu adalah tempat
yang mengerikan untuk hidup bagi setiap orang yang punya
sedikit kesadaran. Kesadaran mereka nol. Standar moral
mereka adalah nol. Toleransi mereka kepada Tuhan dan
ketuhanan adalah nol.
Jadi, akibat hal ini dan pola makan
daging, itu merusak dua planet lainnya. Sedangkan dua
planet yang bertahan, meskipun mereka masih punya sekian
persen pemakan daging – seperempat, 25% dari orang masih
makan daging, tetapi sangat sedikit, dengan kadar yang
sedikit. Tidak seperti mereka yang makan daging setiap
hari atau 3 kali sehari. Tidak seperti itu. Bahkan
kemudian mereka menghormati dalam hati mereka dan juga
berusaha menjalani gaya hidup yang lebih murah hati,
pola makan vegan yang berbelas kasih, Jadi, keseimbangan
itu sangat, sangat baik, paham?
Tiga-perempat dari mereka adalah
vegetarian, vegan, dan seperempat adalah pemakan daging,
tetapi dalam jumlah yang sangat sedikit. Mereka semua
memuja Tuhan, mereka menghormati orang atau makhluk atau
para praktisi spiritual. Mereka mendukung tingkah laku
bermoral dalam masyarakat mereka dan mereka mengajarkan
tentang kewajiban moral, gaya hidup berbelas kasih,
sikap murah hati di sekolah, sedari taman kanak kanak,
misalnya dan dengan dorongan positif.
Di sekolah, mereka sudah mengajari
anak-anak bagaimana bersikap baik satu sama lain,
bagaimana bersikap baik kepada planet mereka, bagaimana
bersikap baik kepada sesama penghuni Bumi, seperti
hewan, paham? Jadi, hewan dan manusia hidup dalam
keharmonisan satu sama lain. Dan anak-anak, telah
diajari standar moral, sikap murah hati semenjak
kanak-kanak, sehingga mereka tumbuh dewasa, menjadi
warga yang hebat.
Pemakan daging dan pemasok daging, mereka
tinggal di daerah terpencil, dengan penuh rasa malu,
jauh dari pandangan orang-orang. Dan tidak mereka
lakukan secara terbuka di depan umum. Seperti halnya
sekarang kita melarang rokok di depan umum, di sana,
mereka melarang makan daging di depan umum. Oleh karena
itu, bahkan para pemakan daging, mereka merasa malu dan
tahu bahwa hal itu salah, dan walau mereka masih makan
sedikit, tetapi mereka selalu berusaha meminimalkannya.
Kalian paham?
Tanya: Ya, Guru.
Maha Guru Ching Hai: Pemakan daging
di sana diperbolehkan, tetapi itu bagaikan orang buangan
dan mereka merasakannya; tapi sebagian orang tidak
berkembang seperti yang lainnya, sehingga mereka hanya
bertoleransi. Tetapi, karena jumlahnya tidak lebih
banyak daripada yang bervegetarian, sehingga pahala
planet mereka dan atmosfer kedamaian di sana lebih
berkuasa. Pahala planet mereka berimbang… melebihi
seimbang. Jadi, walaupun seperempat dari orang adalah
pemakan daging, sangat sedikit atau kurang, tapi mereka
tetap tertutupi oleh tiga perempat dari energi penuh
kebaikan. Kalian paham maksud saya?
Tanya: Ya, Guru.
Maha Guru Ching Hai: Dan karena
masyarakat tersebut sebagai suatu keseluruhan telah
mendukung pola makan vegan yang berwelas asih, dan
pemakan daging lain, meski mereka melakukan itu, mereka
tahu bahwa hal itu salah. Dan mereka memiliki penyesalan
dalam hati mereka juga. Jadi, begitulah cara mereka
mempertahankan planet mereka. Bukan karena mereka
menginginkan itu, karena mereka tahu bahwa itu adalah
suatu cara hidup dan mereka telah dibesarkan seperti itu
sejak mereka masih kanak-kanak. Jadi, mereka menjadi
amat kuat dalam kebajikan spiritual dan mereka bisa
melindungi planet mereka.
Jika semua populasi Venus ini, tentu saja,
jika 100% dari mereka vegetarian atau vegan – maka
planet mereka bahkan akan lebih baik; lebih dari sekadar
selamat dan makmur dan maju, serta unggul secara
teknologi seperti itu. Tapi akan menjadi unggul, akan
menjadi seperti Surga dalam dimensi fisik. Sekarang
sudah seperti, tentu saja, seperti 80% Surga, atau 70%,
tapi jika mereka semua menjadi vegan, maka tentu planet
mereka akan mengalami peningkatan yang jauh lebih tinggi
dalam dimensi spiritual.
Maha Guru Ching Hai: Dan seiring
planet ini mengangkat dirinya sendiri, seiring populasi
planet mengangkat kembali kesadaran mereka, akan terjadi
semakin banyak keajaiban. Akan ada lebih banyak akses
Internet di semua penjuru dunia yang sebelumnya tidak
ada, atau akan ada lebih banyak layanan satelit di
berbagai negara dan di sudut-sudut negara yang berbeda.
Maka, akan semakin banyak orang akan terinformasikan dan
semakin banyak orang yang akan terangkat.
Namun demikian, jiwa mereka mendengar
karena kita saling terhubung. Dan semua frekuensi radio
dan televisi juga menyebar di dalam atmosfer. Energi
positif dan berita konstruktif seperti ini, akan
mencapai lubuk hati mereka dan bagaimanapun juga mereka
akan mendapatkannya, bahkan tanpa menyaksikan Supreme
Master Television; tapi dengan cara yang lebih halus.
Lalu mereka juga akan terbangunkan. Kita hanya perlu
bersabar, dan banyak berdoa, banyak berdoa kepada semua
dewa dan dewi, semua makhluk surgawi, semua malaikat,
untuk membantu kita, menjelmakan diri mereka secara
fisik ke planet ini dan membantu setiap warga dunia agar
sadar akan gaya hidup penuh kasih agar mereka dapat
terhindar dari dilema yang menakutkan setiap orang pada
saat ini, baik flu babi ataupun perubahan iklim planet
ini. Begitulah.
Tanya: Saya punya sebuah pertanyaan
tentang flu babi yang menyebar di planet Bumi sekarang
ini. Saya ingin tahu apakah ada planet yang hancur di
masa lalu, seperti Venus atau Mars, pernahkah mereka
mengalami pandemik seperti halnya flu babi?
Maha Guru Ching Hai: Ya, dan lebih
banyak lagi. Dan flu babi ini belumlah apa-apa. Kita
akan mengalami yang lebih buruk dari itu jika kita tidak
mengubah cara hidup kita. Jika kita tidak berpaling dan
berjalan ke arah yang berlawanan, maka kita berjalan
menuju kehancuran segala spesies. Kalian paham,
pemanasan planet, ya, gas metana dari semua sisi – dari
semua sisi sekarang, bukan hanya dari peternakan; tetapi
karena adanya peternakan, peternakan itu memicu gas
metana dari semua sisi – dari dasar sungai atau dari
permafrost (lapisan es abadi), dari dasar samudra, dari
pegunungan, dari hutan yang sekarat. Apakah kalian
paham? Dan bahkan dari hutan hidup, hutan yang hidup,
jika atmosfer terlalu panas, hutan juga tidak bisa
menyerap CO2, dan hutan itu sendiri bahkan juga dapat
melepaskan CO2. Jadi, kita dikelilingi oleh masalah.
Hanya ada satu jalan keluar yang telah saya beritahukan
kepada kalian. Saya berharap ada beberapa. Hanya ada
satu: Jadilah Vegan. Itulah jalan untuk dilalui, maka
mungkin kita masih bisa punya waktu.
Tanya: Kepala Agen Perlindungan
Lingkungan Jerman juga merekomendasikan agar setiap
orang mengurangi konsumsi daging ke tingkat rendah agar
bisa mengurangi emisi dan menyelamatkan planet ini.
Maha Guru Ching Hai: Jangan hanya
mengurangi, melainkan hilangkan saja! Jika kalian bisa
makan itu 4 hari seminggu, mengapa tidak makan seminggu
penuh? Bagaimanapun, pengorbanan itu layak – bahkan jika
kalian sebut itu sebagai pengorbanan.
Yang kalian lakukan hanyalah mengganti
potongan daging demi semua hal lain yang kalian hargai,
termasuk anak-anak kalian, planet kalian, kesehatan
kalian, udara yang kalian hirup, air yang kalian minum,
mobil yang bahkan dapat kalian terus kendarai untuk
sementara waktu, hingga kita mengubahnya. Karena jika
kita menghilangkan peternakan hewan, maka semua metana –
penyebab utama dari pemanasan global – akan hilang, lalu
kita memiliki waktu untuk menyingkirkan CO2 yang
tersisa, dan juga alam akan menjadi lebih sehat dan
kembali menyerap CO2 lagi – belum lagi berbicara tentang
karma (sebab akibat), spiritualitas, atau standar moral,
belum. Berbicara secara fisik, adalah seperti itu.
Secara ilmiah, “tanpa daging, tiada panas.” Amat mudah.
Ya.
Maha Guru Ching Hai: Yang kalian
lakukan hanyalah mengganti potongan daging demi semua
hal lain yang kalian hargai, termasuk anak kalian,
planet kalian, kesehatan kalian, udara yang kalian
hirup, air yang kalian minum, mobil yang bahkan dapat
kalian terus kendarai untuk sementara waktu, hingga kita
mengubahnya. Karena jika kita menghilangkan peternakan
hewan, maka semua metana – penyebab utama dari pemanasan
global – akan hilang.
Mohon, cepatlah! Mohon, cepatlah sebelum
terlambat. Maksud saya, lebih cepat lebih baik. Karena
walaupun hal ini tidak mempengaruhi Anda, namun ini
mempengaruhi jutaan orang lainnya, setiap hari. Bahkan,
misalnya, Bangladesh, setiap 6 menit, saat saya sedang
duduk di sini tertawa bersama Anda, satu rumah hilang
dari hidup mereka – rumah yang mereka hargai, yang penuh
kenangan dan anak-anak dan cucu-cucu yang akan
dibesarkan di dalamnya. Itu tidak hanya sekadar “bukan
rumah siapa-siapa”. Ada sesuatu di dalamnya; sebuah
kisah seumur hidup dari upaya dan emosi serta cinta dan
ikatan keluarga dari seorang manusia. Ini bukan hanya
tentang sebuah jumlah, seperti satu rumah, lalu satu
jam, sebelas rumah, dan tetap menghitung seperti itu.
Walaupun ini tidak ada sangkut pautnya
dengan kita, bagaimana kita dapat duduk di sini dan
makan daging dan orang lain mati untuk sekerat kecil
daging yang kita makan? Lalu…kita bahkan tak perlu
memakannya! Kita tidak akan mati. Kita hanya akan
menjadi lebih sehat. Lebih sehat, lebih bahagia, dan
kita dapat selamatkan seluruh ras manusia dan juga
hewan.
Tiap hari hingga 270 spesies lenyap.
Setiap harinya. Tak ada yang peduli, atau apa? Maksud
saya, tunggu sampai ini menjadi giliran kita, lalu kita
berkata, “Ini benar-benar mendesak!” atau apa? Tidak,
kita seharusnya tidak menunggu! Bencana orang lain akan
menjadi bencana kita, rumah tiap orang seharusnya
bagaikan rumah kita, dan ketika rusak, hal itu juga akan
menyakiti kita, sama seperti jika kita kehilangannya.
Dan mereka kehilangan hidup juga, tabungan seumur hidup
mereka hilang, lalu mereka keluar dan menjadi tunawisma,
dan menjadi seperti pengemis, harus bergantung pada
sedekah untuk hidup. Lalu, mereka tidak punya martabat
lagi. Mereka adalah orang-orang yang bekerja keras;
mereka memiliki rumah sebelumnya. Dan akibat makan
daging, setiap orang kehilangan rumah mereka di banyak
negara berbeda.
Empat puluh negara sedang tenggelam atau
sudah tenggelam, negara kecil. Mungkin kecil, tetapi itu
adalah sebuah negara, bukan? Maksud saya, seberapa kecil
yang disebut kecil itu? Monako, sekitar 5 kilometer
persegi. Seberapa kecil Vatikan itu? Satu mil persegi.
Ya. Dapat seberapa kecilkah sebuah pulau? Banyak pulau
yang lebih besar dari itu telah tenggelam di bawah laut.
Tidak ada yang peduli, karena kita tidak tinggal di
sana. Kita tidak melihat apa pun, atau “Mereka berbahasa
China, saya tidak mengerti”, atau “mereka berbahasa
Kiribati” atau apa pun, “kita tidak mengerti”. Tidak
mungkin.
Jika kita adalah manusia, kita harus
memiliki hati. Jika tidak, kita bukanlah manusia, kita
bagaikan batu. Bahkan batu memiliki hati, jika mereka
dapat memperlihatkannya. Jadi, inilah waktunya bagi
orang-orang harus hidup seperti manusia. Jika kita
menyebut diri kita “manusia”, kita harus menjalani hidup
yang manusiawi, kan?
Bahkan sebelum rumah kita roboh, kita
harus memikirkan rumah orang lain dan menghentikan
penyebabnya. Kita bisa melakukan ini, bukannya kita
tidak bisa. Kita mempunyai alat untuk itu, khususnya
orang yang mempunyai rumah dan hidup dalam lingkungan
masyarakat beradab; mereka memiliki uang.
Sayuran bahkan lebih murah daripada
daging, demi Tuhan! Tidak, tidak begitu, maaf, karena
subsidi untuk daging. Karena jika mereka tidak
menyubsidi industri daging, hamburger akan seharga
sekitar $30, bukannya hanya seharga 99 sen. Jadi, setiap
orang makan karena harganya juga murah. Anda paham
maksud saya?
Dan semua orang lainnya yang makan daging,
ataupun yang tidak makan daging, harus menyubsidi untuk
uang itu, lalu mereka membelinya, mereka pikir bahwa itu
murah. Mereka sedang memakan uang mereka sendiri juga.
Paham? Semua itu adalah penipuan. Semua itu adalah
ilusi. Tidak ada yang senyata seperti yang terlihat.
Jadi, daripada mensubsidi industri daging, kita perlu
menyubsidi vegan organik, pertanian organik.
Jadi, semuanya ada di tangan pembuat
kebijakan dan kita yang harus pergi ke luar dan
memberitahu orang sebanyak mungkin yang kita bisa.
Tetapi, Anda lihat, berapa banyak orang yang dapat kita
beritahu dengan selebaran dan semua itu, ya? Bahkan
dengan Supreme Master Television, ada orang yang tidak
punya TV. Beberapa daerah terpencil, mereka tidak
mempunyai TV, atau mereka tidak punya fasilitas untuk
komputer. Atau jika punya komputer, itu terlalu lambat
atau suatu hal; mereka tidak bisa mendapatkan itu.
Segala macam, tidak pernah dapat cukup terurus. Saya
katakan pada Anda. Saya kerjakan semua yang saya bisa,
tetapi tetap ada yang kurang di suatu tempat. bahwa
mereka tidak bisa dapatkan itu, mereka tidak punya TV,
berita, internet.
Jadi, kita tidak dapat menyalahkan orang
itu. Mereka tidak tahu. Yang satu memicu yang lain dan
mereka telah diindoktrinasi untuk pola makan daging dan
minum susu, jika tidak mereka “tidak mempunyai cukup
protein untuk otot” dan semua itu. Orang-orang yang
malang. Tidak ada yang tahu karena setiap orang percaya
pada apa yang dikatakan para ahli, ya? Dan para ahli itu,
mereka melobi pemerintah untuk mengatakan itu. Dan
pemerintah, marilah kita akui, pemerintah juga tidak
tahu. Saya mengatakan hal yang benar kepada kalian.
Bukannya seperti mereka yang duduk di kantor
pemerintahan mengetahui segalanya tentang nutrisi dan
susu; mereka juga tidak tahu.
Jadi, jika industri daging mempengaruhi
beberapa orang di pemerintahan dan orang itu berkata,
“Daging adalah baik, baik” dan setiap orang berpikir,
“Oke, baik, baik, baik”. Protein, ya? Makan daging tidak
hanya merusak kesehatan kita, itu juga membuat kita
tidak dapat berhubungan dengan Jati Diri kita.
Jadi orang yang sepenuhnya terhubung
dengan dirinya dan semakin melatih hubungan itu setiap
hari, maka dia memiliki semakin berlimpah, semakin sehat,
kepala lebih jernih, lebih bijaksana, lebih welas asih,
yang mana adalah dirinya sendiri. Welas asih bukanlah
berasal dari Surga. Welas asih bukanlah berasal dari
pola makan vegetarian. Welas asih telah terwariskan di
dalam diri kita semua. Pola makan vegetarian hanya bukti
dari hal itu: bahwa kita memiliki welas asih, bahwa kita
tidak ingin memakan yang lain.