Dr. Fuhrman: "Banyak
orang di seluruh dunia yang kelebihan berat badan. Dan
kita melihat semakin banyak orang yang terkena diabetes
dan terkena serangan jantung, penyakit terkait kegemukan
dan kelebihan berat badan. Dan itu tidak perlu terjadi."
Kita fokus pada masalah
kecanduan makanan. Apakah Anda ingin minum minuman
ringan dengan kadar gula tinggi dan sangat ingin makan
yang manis seperti kue, permen, donat dan kue yang
dipenuhi dengan gula kristal rafinasi yang tidak sehat?
Pernahkah Anda mengalami hasrat mendalam akan keju?
Hasrat mendalam akan keju? Tahukah Anda bahwa makan
daging adalah kecanduan? Kenapa sebagian orang tidak
bisa berhenti memakan makanan ini sekalipun jika mereka
telah memilih berhenti? Mungkin tidak hanya kurangnya
keinginan kuat karena makanan ini yang menyebabkan
ketagihan, sama dengan tembakau dan alkohol.
Eric Stice, seorang
peneliti di Institut Penelitian Oregon, AS menggunakan
pemindaian otak untuk mempelajari reaksi fisik
orang-orang yang akan diberikan coklat kocok
dibandingkan cairan tanpa rasa. Otak dari orang yang
akan minum coklat mengeluarkan lebih banyak dopamine,
sebuah neurotransmiter yang mirip dengan adrenalin,
daripada saat mereka minum coklat kocok itu. Dengan kata
lain, tubuh mereka lebih senang saat melihat coklat
dibanding saat benar-benar meminumnya.
Fenomena ini mirip
dengan kecanduan lain dimana otak dikondisikan untuk
meminta lebih banyak barang yang diinginkan untuk
merasakan efek yang sama. Ibu Robyn Chuter, seorang
vegan ahli pengobatan bahan alami Australia mencatat
fenomena ini dengan pasiennya.
Ibu Chuter: "Orang-orang
normalnya tidak menggambarkan itu sebagai ngidam,
meskipun saya menduga ada banyak dari mereka yang
mengalaminya sebagai mengidamkan makanan. Biasanya hal
yang saya temukan yang paling umum adalah orang yang
ingin makan keju, mereka mengidamkan permen, lollipop.
Pada tahun 1981, Eli
Hazum dan rekan-rekannya di Laboratorium Penelitian
Wellcome di Taman Penelitian Segitiga, Carolina Utara,
AS menemukan jejak bahan kimia yang muncul sebagai
morfin dalam contoh susu sapi. Setelah penyelidikan
lanjutan, mereka menyimpulkan itu adalah morfin.
Bagaimana mungkin morfin, candu yang sangat kuat,
memasuki susu? Penelitian menunjukkan morfin sebenarnya
secara alami dihasilkan dari hati sapi dan mungkin
muncul dalam susunya.
Penelitian juga
menemukan bahwa proses pencernaan kasein, sebuah protein
susu yang ditemukan dalam susu mamalia menciptakan
sejumlah besar candu yang disebut “casomorphine.”
Menurut Dr. Neal
Barnard, seorang dokter vegan dari AS yang merupakan
pendiri dan presiden grup nirlaba Komite Dokter demi
Obat yang Bertanggung Jawab, di alam, candu ini memberi
efek menenangkan bagi bayi dan meningkatkan ikatan
antara ibu dan anaknya. Tingkat dimana fragmen kasein
yang dapat memasuki aliran darah orang dewasa dan
mempengaruhi otak masih tidak terpecahkan. Namun
konsumsi sejumlah besar produk susu, terutama keju yang
mengandung kasein konsentrasi tinggi mungkin menjadi
faktor kecanduan keju.
Konsumsi keju dapat
memicu kondisi kronis seperti penyakit jantung, rematik
dan migrain. Keju memiliki konsentrasi lemak jenuh yang
tinggi yang dapat meningkatkan low-density lipoprotein
(LDL) atau tingkat kolesterol 'jahat.' Seseorang dengan
tingkat kolesterol tinggi umumnya mengalami peningkatan
plak dalam pembuluh nadi koroner atau atherosclerosis.
Jika cukup plak terkumpul, pembuluh nadi jadi tersumbat,
menyebabkan serangan jantung.
Selain itu, penelitian
menunjukkan bahwa makan keju dan produk susu lainnya
mungkin juga meningkatkan risiko kanker rahim dan
payudara bagi wanita dan kanker prostat bagi laki-laki
karena dia menaikkan tingkat faktor pertumbuhan mirip
insulin-1 (IGF-1) di dalam tubuh. IGF-1 membantu
pertumbuhan sel kanker.
Dr. T. Colin Campbell,
seorang ahli gizi biokimia terkemuka dari Amerika
Serikat dan penulis dari buku mengenai manfaat pola
makan vegan, “The China Study.” menyatakan, “IGF-1 hadir
sebagai indikator risiko kanker yang sangat bagus.” Di
beberapa negara, jumlah konsumsi gula sungguh
mengejutkan. Menurut Departemen Pertanian AS, di Amerika
Serikat lebih dari 68 kilogram gula dan pemanis lainnya
dikonsumsi tiap tahun menurut dasar per kapita-nya.
Brigitte Mars adalah
ahli herbal dan penulis dari Amerika Serikat percaya
bahwa pola makan mentah dapat menyembuhkan kecanduan.
Beliau mengatakan kita harus menghindari gula olahan
seperti gula putih atau sari jagung.
Brigitte Mars: "Saya
telah menulis buku berjudul, Bebas Kecanduan secara
Alami (Addiction Free Naturally). Orang melakukan
sesuatu untuk menaikkan tingkat gula darah mereka. Naik
lalu turun, lalu Anda merasa seperti sedih jadi Anda
perlu lakukan itu lagi. Tapi apa yang perlu kita sadari
adalah gula dan karbohidrat yang diproses adalah akar
dari banyak perilaku ketagihan. Jika kita hanya memenuhi
keberadaan kita dengan lebih banyak makanan super,
banyak sayuran liar atau bahkan sayuran gelap, padat,
berdaun lebar, mereka memiliki banyak alkali, sungguh
katakan “Tidak” pada gula yang diproses dan dapatkan
manis kita dari buah segar, dari sayuran manis alamiah,
kita akan menyehatkan diri kita."
Penelitian menyarankan
bahwa beberapa orang mungkin menjadi kecanduan makanan
dengan cara yang sama pada alkohol atau obat-obatan
terlarang. Kecanduan makanan adalah kelainan dimana
seseorang tetap lapar dan makan sejumlah makanan atau
makanan yang merusak dirinya. Beberapa orang hilang
kontrol atas makanan mereka bukan karena keinginan yang
lemah, tapi karena mereka kecanduan baik secara
fisiologis dan/atau secara psikologis.
Dalam ceramahnya
tentang kesehatan dan nutrisi, ahli gizi-vegan
Anne-Marie Roy dari Kanada memperingatkan orang tentang
konsekuensi dari konsumsi gula kristal rafinasi.
Anne-Marie:
"Nah, kami akan jelaskan apa itu gula. Di mana kita bisa
mengetahui kualitas dari gula? Di tabel angka atau
daftar bahan baku? Gula putih, apakah itu? Ia diproduksi
dari tebu. Dan di sana, mereka mengolahnya dengan limau.
Mereka memurnikannya dengan karbon nitrat dan belerang
nitrat. Mereka memutihkannya dengan sodium sulfat.
Mereka membersihkannya dengan tulang; ini adalah tulang
sapi yang dipanaskan pada 1.200 derajat Celsius. Mereka
mengeringkannya dengan alkohol isopropyl, yang merupakan
alkohol gosok. Mereka juga mengeringkannya dengan sodium
asetat dan akhirnya, mereka diputihkan kembali. Itulah
gula putih (white sugar).
Sukralosa, Splenda,
apakah itu? Itu adalah gula putih yang dicampur atom
klorin. Mereka menyebutnya gula terklorinasi. Itu bahkan
lebih diolah daripada gula putih. Dan fruktosa jelas
tidak datang dari buah, tapi berasal dari sirup jagung
yang telah dimodifikasi secara genetik. Produk sampingan
dari jagung biasanya dimodifikasi genetik, jadi Anda
dapat melihat, fruktosa itu adalah GMO (organisme
dimodifikasi genetik).
Sebagai tambahan, apa
yang khusus tentang fruktosa adalah sangat sulit untuk
mengendalikan nafsu makan ketika memakannya. Jadi dalam
jangka panjang, akan mengarahkan kita pada masalah
kelebihan berat.
Apa yang tidak kita
inginkan adalah: gula, sukralosa, fruktosa, sirup jagung,
gula merah lembut yang adalah gula putih yang diwarnai
kembali dengan molasses, atau apa pun yang punya akhiran
“osa”. Apa yang kita inginkan adalah gula kualitas baik,
sirop mapel, jus buah terkonsentrasi, puree buah, dan
hal seperti itu."
Tingginya konsumsi gula
harian secara nyata meningkatkan risiko terkena masalah
diabetes dan pankreas. Dia juga bertanggung jawab atas
penyakit usus, jeleknya kebersihan gigi, rematik,
kegemukan, dan banyak penyakit lainnya.
Daging juga candu.
Peneliti Inggris menemukan dalam penelitiannya bahwa
obat penghalang racun dapat secara efektif mengurangi
ketertarikan orang-orang terhadap daging. Menurut
penelitian mereka, menggunakan obat jenis ini mengurangi
selera para partisipan penelitian terhadap salami
sekitar 25% dan mengurangi konsumsi tuna mereka sampai
hampir setengah.
Dr. Joel Fuhrman adalah
seorang dokter vegan AS yang merupakan seorang ahli
nutrisi. Ia sekarang menerangkan bagaimana orang-orang
bisa kecanduan suatu makanan.
Dr. Fuhrman: "Orang
berusaha untuk berdiet, mereka berusaha mengurangi
kalori dan makan lebih sedikit dan sering kali hal itu
tidak mempan. Alasan hal itu tidak mempan adalah karena
kualitas dari nutrien yang mereka konsumsi tidaklah
mencukupi. Dengan kata lain, mereka mengonsumsi suatu
diet dengan begitu banyak makanan olahan dan begitu
banyak produk hewani, dan begitu banyak gula, dan begitu
banyak garam, dan begitu banyak minuman soda dan hal
yang tidak sehat, jadi saat mereka berusaha makan lebih
sedikit. Mereka tetap ketagihan untuk makan lebih banyak
makanan karena kita menjadi ketagihan, kita ketagihan
makanan.
Saya menyebut hal ini
sebagai “kelaparan beracun”. Kelaparan beracun berarti
keinginan luar biasa untuk makan secara berlebihan. Dua
jam setelah makan, mereka mulai merasa gemetar dan lemah
lagi dan mereka harus makan kembali. Apa yang saya
katakan adalah itu kualitas nutrisi yang buruk dari diet
mereka dan semua makanan tak sehat yang mereka makan
mengakibatkan mereka menjadi ketagihan makanan.
Seperti jika Anda minum
10 cangkir kopi per hari atau Anda merokok dan Anda
berusaha berhenti merokok atau berhenti minum, Anda akan
merasa sakit, Anda akan merasa sakit. Baiklah, orang
makan secara tidak sehat sehingga jika mereka berusaha
untuk berhenti makan, mereka merasa sakit. Mereka tak
bisa menahan diri untuk tidak makan berlebihan. Jika
tidak, mereka tidak merasa cukup sehat."
Bagaimana bisa kita
mengalahkan ketergantungan pada makanan tidak sehat? Dr.
Fuhman menyediakan beberapa saran praktis.
Dr. Fuhrman: "Jadi,
saat berusaha untuk menjadi sehat dan berusaha untuk
menurunkan berat badan, itu bukan hanya makan lebih
sedikit, tetapi tentang makan makanan yang lebih sehat
dan bernutrien-tinggi. Makan lebih banyak makanan yang
tepat adalah metode dimana Anda bisa dengan nyaman makan
lebih sedikit makanan yang salah.
Saat Anda makan makanan
dengan lebih banyak jumlah buah-buahan dan sayuran,
terutama sayuran hijau, kacang-kacangan, berry, dan
biji-bijian, itu mengurangi nafsu Anda. Kemudian saat
Anda tidak makan Anda tidak merasa gemetar, Anda tidak
merasa lemah, Anda tidak merasa lekas marah Anda tidak
merasa kram perut, Anda tidak merasa sakit kepala."
Dr. Neal Barnard
berkata untuk mengalahkan kecanduan makanan seseorang
perlu mengonsumsi makanan sehat bergizi tinggi sepanjang
hari.
Makan cukup makanan
akan membantu memastikan bahwa hormon leptin penenang
nafsu makan berada pada level normal dalam tubuh. Selain
itu, ia juga mendorong orang untuk berolahraga secara
teratur, cukup istirahat dan mencari dukungan dari teman
dan keluarga.
Dari pengalaman
pribadinya, Dari pengalaman pribadinya, pola makan vegan
rendah lemak membantu mengakhiri keinginan terhadap
makanan merusak.
Dan saran lainnya untuk
mengatasi kecanduan makanan adalah untuk makan
buah-buahan sebanyaknya sesukanya setiap kali sebelum
makan. Metode ini juga membantu mengurangi keinginan
makan makanan tidak sehat.