.Cara Hidup Sehat.

Hirarki Makanan Nabati menurut Al Qur’an  

 

 

Share

“Allah tidak akan memberikan Pengampunan bagi siapa pun kecuali kepada mereka yang berbelas kasih kepada makhluk lain. Di mana ada sayuran yang melimpah, sekumpulan malaikat akan turun ke tempat itu.”

Dalam hadis ini, kata-kata Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wassallam jelas menyatakan bahwa dasar dari cinta kasih terhadap semua makhluk merupakan dasar dari kepercayaan Islam.

Sekarang kita akan menelaah akar vegetarian dalam Islam bersama kehadiran dari Profesor Jamshid Khodadadi dari Iran. Selama lebih dari 30 tahun, Profesor Khodadadi telah terlibat dalam banyak pencapaian di area motor jet ultra-modern. Beliau adalah anggota Ikatan Penemu dan Pencipta Iran yang bergengsi dan juga seorang penulis dari tiga buku nutrisi dan kesehatan. Di tahun 1990, Profesor Khodadadi memulai jalur karir yang baru di area penelitian kesehatan dan nutrisi manusia. Pada akhirnya beliau mendirikan suatu pendekatan penyembuhan baru bernama “Pengobatan Quranis”, dimana kesembuhan manusia yang optimal dapat dicapai dengan mengikuti pola makan nabati sesuai dengan ajaran Al Qur’an. Para pemuka, ilmuwan, organisasi-organisasi medis, dan juga universitas-universitas di seluruh dunia telah mengundang Profesor Khodadadi untuk mempresentasikan hasil penelitian beliau tentang makanan yang bermanfaat bagi manusia seperti yang dinyatakan dalam Al Qur’an. Saat ini beliau sedang dalam proses mempublikasikan dua buku yang berjudul “Keajaiban Pengobatan dalam Qur’an (Medical Wonders in the Qur’an)” dan “Keajaiban Nutrisi dalam Qur’an (Wonders of Nutrition in the Qur’an).” Dalam dua buku ini, Profesor Khodadadi mendiskusikan hirarki makanan manusia berdasarkan Qur’an.

Profesor Khodadadi: Dalam Nama Allah, yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Nama-Nya adalah obat, dan mengingat-Nya dapat menyembuhkan. Berdasarkan hirarki makanan manusia dalam Qur’an, makanan bagi manusia adalah makanan nabati. Dan dalam Surat Al Baqarah (2), ayat 22, tertulis bahwa pada awal Qur’an, Allah telah menyediakan makanan nabati bagi manusia. Dalam ayat ini, Allah berfirman

“Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air hujan dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu.” Kami melihat bahwa Allah berfirman Dia menyebarkan bumi dan menempatkan langit di atasnya; dan menyiramkan air dari langit agar tanaman tumbuh dari tanah dan berbuah. Jadi, ini adalah makanan utama bagi manusia.

Sembilan belas tahun yang lalu, saat saya memulai penelitian Qur’an, saya bersumpah untuk dapat memahami Qur’an. Salah satu dari perjanjian antara saya dan Allah adalah saya berkata, "Allah, saya mau makan makanan yang Kau sendiri firmankan."

Pada tanggal 22 Mei 1990, saya mulai meneliti Qur’an dan ayat ini adalah ayat yang telah saya gunakan sampai hari ini, dan banyak keajaiban-keajaiban Qur’an terungkap di hadapan saya. Jadi, kita dapat melihat bahwa makanan yang Allah berikan kepada kita berasal dari Surga dan bumi dan juga dari air hujan.

Supreme Master TV: Dalam penelitiannya yang menyeluruh, Prof. Khodadadi telah menemukan 350 ayat dalam Qur’an dimana topik tentang nutrisi dibahas. Dalam surat-surat lainnya, Al Qur’an menekankan pentingnya makanan nabati bagi pengangkatan rohani umat manusia.

Profesor Khodadadi: Dalam penelitian yang lebih mendalam, pembaca yang tertarik pada Qur’an akan mencermati bahwa, kata “perhatikan” tertulis 4 kali dalam Qur’an.

Perhatikanlah. Dan dalam hal ini, Allah perintahkan manusia apa yang harus dilakukan. Dan saat keempat ayat dari Surat ini diteliti, kami menemukan suatu hal yang menarik. Pertama, dalam Surat Al Tariq (86), ayat 5, ketika Allah menciptakan manusia, kata “memperhatikan” muncul.

Maka biarkanlah manusia memperhatikan dari mana dia diciptakan. Kedua, dalam Surat Al Hajj (22), ayat 15, dimana Tuhan berurusan dengan perilaku manusia, kami mendapatkan dua kali kata “memperhatikan” dalam Surat ‘Abasa (80) dan Surat Al Kahf (18). Dalam Surat ‘Abasa (80), ayat 24, Allah menyatakan makanan bagi manusia yang adalah 100% nabati. Dan hal kedua yang Allah buat dalam Surat Al Kahf (18), Ayat 19, adalah:

Dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik

Dalam ayat ini, Allah mendeskripsikan kualitas makanan bagi manusia. Dalam Surat ‘Abasa (80), ayat 23 sampai 32, kata “memperhatikan”, seperti yang saya sebutkan, merupakan kata kerja perintah, dan Allah mendiskusikan makanan bagi manusia dan sungguh mengagumkan kami, dimana untuk itu Allah memerintahkan umat manusia.

"Sekali-kali jangan; manusia itu belum melaksanakan apa yang diperintahkan Allah kepadanya, maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya. Sesungguhnya Kami benar-benar telah mencurahkan air (dari langit), kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya, lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu, anggur dan sayur-sayuran, zaitun dan kurma, kebun-kebun (yang) lebat, dan buah-buahan serta rumput-rumputan, untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang."

Oh umat manusia, perhatikanlah makananmu; teliti apa yang engkau makan. Akankah makananmu mengangkatmu,atau dilarang oleh Allah, akankah makananmu menurunkanmu ke derajat yang paling hina?

Supreme Master TV: Dia menjelaskan bahwa makanan nabati yang ditanam dari air hujan adalah ideal bagi manusia, karena itu memurnikan segala hal.

Profesor Khodadadi: Allah mencurahkan air murni dari langit untuk menumbuhkan makanan bagi manusia, agar makanan murni dapat masuk ke dalam tubuh kita dan meningkatkan kemurnian dengan berlipat ganda, agar Jiwa manusia, Jiwa Mulia ini mewujud dalam keberadaan kita. Allah, dalam Surat Qaaf (50), ayat 16 mengatakan:

"Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya"

Allah ada dalam setiap sel tubuh kita dan jika kita ingin semua sel ini memancarkan cahaya Allah bagi kita, kita harus mengonsumsi makanan murni dan Halal, khususnya makanan nabati. Setelah Allah mencurahkan air hujan, kita lihat bahwa;

"Kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya, lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu"

Bumi terbuka dan benih mulai tumbuh. Mengapakah Allah menggunakan air hujan? Alasannya adalah, ketika kami menganalisa air hujan secara ilmiah, kami dapat melihat bahwa Allah telah menganugerahi air hujan dengan hal-hal mengagumkan. Pertama, air hujan adalah air murni. Ini berarti hujan tidak memiliki kenajisan, dan ketika air itu jatuh dari langit, itu juga mengandung pupuk bagi tumbuhan. Mengapa? Dalam ilmu pertanian, kita biasanya menggunakan nitrogen atau pupuk urea. Tapi kita melihat bahwa Allah telah menciptakan nitrogen di udara dalam jumlah melimpah. Dan karena hujan turun ke tanah, airnya tercampur dengan nitrogen dan mencapai bumi sebagai anhidrid, dan anhidrid ini sangat mudah terserap oleh tanah dan merupakan pupuk bagi tumbuhan.

Di atas ini, baru-baru ini kita melihat bahwa ilmu pertanian meniru air hujan dan menggunakan “irigasi tetes”, dengan meniru air hujan, sehingga dengan hujan minimal, kita dapat memproduksi banyak tanaman. Dan juga air hujan tidak merusak tanah dan tanaman, dan yang terpenting, air hujan berperan sebagai pembasmi hama bagi tanaman.

Profesor Khodadadi: Ketika kami meneliti hirarki makanan manusia dalam Qur’an, kami sadari bahwa Allah tidak pernah bicara tentang daging atau seafood, sama sekali! Hanya makanan yang baik bagi kemuliaan manusia, dan itu adalah tumbuhan  Allah berbicara tentang makanan nabati. Maka hirarki makanan adalah salah satu keajaiban Al Qur’an, dan mereka yang mengonsumsi makanan nabati, mereka mencapai Keilahian.

Benar, Qur’an mengandung segala hal. Qur’an adalah buku pedoman, Qur’an adalah buku sains, dan Qur’an adalah buku nutrisi. Allah telah mengekspresikan seluruh kebutuhan manusia dalam Qur’an dan salah satu keajaiban Qur’an tepatnya adalah Allah telah sediakan semua kebutuhan manusia.

Supreme Master TV: Menurut Profesor Khodadadi, dengan jelas Qur’an menjelaskan tentang empat tingkat hirarki makanan untuk ditaati oleh manusia dengan penekanan pada makanan nabati. Pada tingkat pertama adalah protein, yang berasal dari sumber seperti kacang-kacangan dan biji-bijian sebagai yang paling ideal bagi nutrisi manusia.

Profesor Khodadadi: Dan untuk itulah biji-bijian ditanam.

Pertama, Allah menyebutkan kacang-kacangan dan biji-bijian; mengapa Allah menyebutkan kacang-kacangan dan biji-bijian? Alasannya adalah bahwa protein nabati memiliki ranking tertinggi dalam hirarki makanan manusia. Karena protein nabati merupakan yang terbaik bagi tubuh manusia dan umur panjang manusia karena protein ini.

Supreme Master TV: Qur’an juga berbicara tentang anggur sebagai bagian dari tingkat kedua dari hirarki makanan manusia, yaitu gula. Anggur adalah sumber gula bernutrisi bagi tubuh agar berfungsi dengan baik.

Profesor Khodadadi: Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu.

“Anab” dalam bahasa Arab berarti anggur, dan gula dalam anggur adalah sejenis glukosa yang dikenal sebagai dekstrosa. Jenis ini adalah gula mono-sakarida, dan yang cukup menarik, untuk menyerap gula ini, tidak diperlukan insulin. Dan kita lihat bahwa jika kita mencari volume ketiga buku karangan Gaiton di bagian mengenai metabolisme otak, dikatakan bahwa orang yang mengidap diabetes Tipe 1, dan pankreas, mereka harus mengonsumsi glukosa agar terhindar dari kerusakan otak. Dan kita lihat bahwa Allah berbicara tentang anggur, yang mengandung gula dekstrosa, dan itu adalah sejenis glukosa, gula sederhana, dan Allah menempatkannya pada tingkat kedua. Mengapa gula ada di tingkat kedua, padahal tubuh kita tidak butuh banyak gula.

Saat meneliti ini secara ilmiah, kami menemukan bahwa otak kita, yang membentuk 2% tubuh kita, pada saat istirahat, butuh 7,5 kali gula dibandingkan gula yang dibutuhkan seluruh tubuh kita. Dan karenanya, kita lihat bahwa gula adalah makanan kedua bagi manusia, dan faktanya, menyediakan energi bagi otak kita. Dan “rempah” adalah sayuran yang harus ada di meja kita sebagai sumber yang dibutuhkan tubuh kita.

Supreme Master TV: Minyak berada pada tingkat ketiga dari hirarki makanan manusia dalam Qur’an. Penjelasan Profesor Khodadadi mengenai hubungan antara kurma dan zaitun adalah tidak hanya salah satu contoh dari rencana sempurna Sang Pencipta.

Profesor Khodadadi: Sekarang, mari kita lihat ke faktor ketiga dalam hirarki makanan manusia dalam Qur’an. Allah menyatakan:

"Zaitun dan kurma"

Kami menyaksikan dua hal menarik dalam hirarki makanan dalam Qur’an. Mengapa Allah menempatkan zaitun di tingkat ketiga, yang merupakan sejenis minyak? Ketika kami meneliti tubuh manusia secara mendetil, kami melihat bahwa semua membran sel tubuh kita terbuat dari lemak, dan mayoritas lemak ini dikenal sebagai trigliserid. Dan ini merupakan hormon-hormon tertentu dalam tubuh manusia, dan hormon-hormon ini menjaga kesehatan dan daya tahan manusia, dan merupakan turunan dari kolesterol serta lemak. Hal luar biasa lainnya adalah, Allah berfirman;

"Zaitun dan kurma"

Mengapa Allah menyebutkan kurma setelah zaitun? Ketika kami meneliti kurma, kami melihat bahwa Allah telah menyebut kurma sekitar 20 kali dan menariknya, kurma matang di pertengahan musim panas. Dan di saat ini, ada banyak sinar matahari dan vitamin D3 tersimpan dalam kurma. Dan agar dapat menyerap vitamin D3, karena itu adalah vitamin yang larut dalam lemak, dan saat makan kurma, kita sebaiknya juga makan zaitun, atau minyak zaitun. Kurma dan zaitun adalah faktor penting untuk mencegah osteoporosis.

Supreme Master TV: Berdasarkan Qur’an, tingkat keempat hirarki makanan manusia adalah vitamin-vitamin. Buah adalah sumber vitamin yang menakjubkan.

Profesor Khodadadi: Mari kita telaah apa yang Allah telah rancang di level keempat hirarki makanan. Allah berfirman:

"Kebun-kebun yang lebat, dan buah-buahan serta rumput-rumputan."

Supreme Master TV:  Sebagaimana yang dipercayai Prof. Khodadadi, kebutuhan manusia dipelihara oleh Sang Pencipta, dan karenanya, ada sumber-sumber makanan nabati berlimpah yang mengandung semua vitamin yang dibutuhkan bagi kesehatan manusia. Contohnya, vitamin A dapat ditemukan dalam jeruk limo dan labu; Vitamin B dapat terpenuhi melalui konsumsi biji-bijian dan kacang-kacangan; alfalfa merupakan sumber vitamin K yang baik, dan gandum menyediakan vitamin E esensial.

Profesor Khodadadi: Maka manusia menemukan Keilahian dan Kesejatian dari seluruh Ciptaan dengan Qur’an ketika mereka menerapkan pola makan nabati, dan pada akhirnya, mereka mencapai keindahan perilaku tanaman, dan mereka akan terangkat dan mencapai Kesejatian dari seluruh Ciptaan. Dan mereka yang mengikuti pola makan nabati adalah orang yang sangat tenang, indah, penuh sukacita, dan bahagia.

 

Supreme Master TV: Al Qur’an dengan jelas meletakkan dasar yang kuat tentang prinsip-prinsip  mulia untuk dipatuhi. Di sana sangat jelas dinyatakan bahwa daging tidak cocok untuk konsumsi manusia.

Profesor Khodadadi: Sering kali ada beberapa makanan yang dilarang oleh Al Qur’an untuk dikonsumsi manusia, seperti bangkai.

“...kecuali kalau makanan itu Maitah (bangkai) atau darah yang mengalir (dengan menjagal seperti itu), atau daging babi, karena sesungguhnya semua itu kotor...”

Dalam ayat 145 Surat Al An’am (6), Allah menyatakan fakta ini, di mana Dia berkata, “Makan bangkai, darah, dan daging babi tidak sesuai dengan martabat manusia.”

Supreme Master TV: Profesor Khodadadi menjelaskan lebih lanjut tentang kesalahpahaman umum terhadap hadis mengenai makan daging.

Profesor Khodadadi: Saya akan sampaikan sebuah poin menarik di sini bahwa orang pemakan daging sering merujuk pada Hadis yang sepertinya jika seseorang tidak makan daging selama 40 hari, sifat tingkah lakunya akan menjadi buruk dan keyakinan agamanya akan dipengaruhi. Saat kami periksa ini dengan seksama, kami perhatikan bahwa sesungguhnya mereka tidak memahami Hadis ini dengan benar.

Dan sesungguhnya, dikatakan bahwa mereka yang tidak makan daging selama 40 hari, mereka harus melafalkan “Adhan” (seruan untuk berdoa) pada telinga kanan mereka dan melafalkan “Eghame” (Adhan kedua) pada telinga kiri mereka! Saat bayi baru dilahirkan, agar ia mendengar Sabda Kebenaran dan Tuhan, kita melihat bahwa dengan segera setelah anak itu dilahirkan, mereka melafalkan “Adhan” pada telinga kanannya dan “Eghame” pada telinga kirinya. Pertanyaannya adalah: apakah ini kasus bahwa anak itu tidak makan daging selama 40 hari dan keyakinan agamanya dipengaruhi sehingga mereka melafalkan “Adhan” dan “Eghame” pada kedua telinganya? Sementara dalam Hadis:

“Setiap anak terlahir dengan Sifat Ilahi.” Arti sebenarnya dari Hadis ini adalah bahwa Hazrat Ali Alaihi Salam berkata: “Jangan jadikan perutmu sebagai kuburan hewan.”

Supreme Master TV: Sebagai makhluk spiritual, manusia pada dasarnya berusaha menuju tindakan bermartabat dan surgawi. Karena itu, pola makan nabati akan lebih sesuai menuju arah mulia ini. Dengan menjaga kemurnian tubuh melalui makanan vegan, lebih mudah bagi kita berhubungan dengan Hakikat Sejati kita.

Profesor Khodadadi: Jika kita memeriksa Surat Ar-Ruum (30), ayat 30 dalam Al-Qur’an, kita temukan poin menarik di mana Tuhan berkata bahwa sifat manusia adalah vegetarian. Pada akhir ayat itu, dikatakan:

“...kebanyakan manusia tidak mengetahui.” Sayangnya, kebanyakan orang tidak memahami sifat ini. Tahun lalu, saat gempa bumi di China, banyak orang meninggal. Dan mereka yang selamat mengatakan bahwa di area gempa bumi ada banyak katak. Dan 24 jam sebelum gempa bumi, katak-katak itu bermigrasi dan meninggalkan area itu; 24 jam setelah gempa bumi, mereka kembali. Pertanyaannya adalah: bagaimana hewan bukan manusia, mengetahui kedatangan bencana seperti itu? Salah satu alasannya dinyatakan dalam Surat Ar-Ruum (30), ayat 30, bahwa kebanyakan manusia tidak mengetahui sifat mereka dan mereka tidak memilih pola makan berdasarkan sifat mereka. Dan sayangnya, satu-satunya harapan mereka adalah menunggu untuk melihat apa yang dikatakan oleh media publik. Jadi, ketika kita kembali ke Sifat Sejati kita dan Diri Sejati kita, sifat ketuhanan kita, menerima jalan Tuhan, kita akan benar-benar  menjadi satu dengan seluruh Ciptaan dan kita akan tahu semua kemungkinan bencana yang akan membahayakan hidup kita, sebelum itu terjadi.

Supreme Master TV: Profesor Khodadadi menjelaskan bahwa sangat  penting  bagi praktisi spiritual untuk menerapkan gaya hidup non hewani.

Profesor Khodadadi: Dan orang yang mengikuti Jalan Kebenaran serta menerapkan pola makan nabati, mereka akan menyadari banyak hal yang tak diketahui tentang jagad raya. Saat ini, kita melihat pencari Kebenaran, kebanyakan menerapkan pola makan nabati. Dan kami mencatat bahwa jika menerapkan pola makan nabati, kita menemukan pertalian dengan seluruh ciptaan. Surat Al An’am (6), ayat 99, ayat ini sangat indah:

“Dan Dialah yang menurunkan air hujan dan langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau, Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah, dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.” Tuhan mengatakan di sini bahwa dari Surga Kami menciptakan air, dan tanaman termasuk buah-buahan seperti anggur, zaitun, delima, dan buah-buah lain yang serupa. Ada banyak ayat seperti itu bagi mereka yang beriman dalam Tuhan.

Profesor Khodadadi: Dalam Surat An Nahl (16) ayat 67, Tuhan menyatakan ini dengan indah dan berkata:

“Dan dari buah korma dan anggur, kamu buat minuman... dan rezeki yang baik. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang memikirkan.”

Profesor Khodadadi: Jika sesuatu terjadi pada Bumi, dan planet ini mengalami kerusakan, semua orang di planet ini akan terkena pengaruh, dan salah satu keajaiban Buku Ilahi ini adalah ia memiliki banyak perkataan tentang hal ini.

Profesor Khodadadi: Kita lihat bahwa mereka yang vegetarian, mereka adalah jiwa yang sangat lembut, mereka memiliki kulit yang sangat indah, dan temperamen sangat baik. Dan kita lihat bahwa pola makan tetua agama kita kebanyakan berbasis tumbuhan. Semua Imam Alaihi Salam tak pernah mengonsumsi daging dengan cara ini. Makanan mereka kebanyakan berbasis tumbuhan, terutama Imam Ali Alaihi Salam, yang tidak akan mengonsumsi lebih dari satu jenis makanan dan itu adalah makanan berbasis tumbuhan.

Supreme Master TV: Seperti Profesor Khodadadi jelaskan, menerapkan gaya hidup yang lebih alami pada manusia akan menopang kesehatan.

Profesor Khodadadi: Sesungguhnya, jangka hidup manusia bukan 50, 60, 70 atau 100 tahun. Manusia dapat hidup ratusan tahun dengan kesehatan dan ketenteraman. Saat ini, kita perhatikan stres disebabkan oleh makanan hewani, seperti ayam dan salmon, karena mereka menciptakan banyak stres pada manusia; atau dengan makan daging hewan, karena ketika mereka dibunuh, mereka sangat ketakutan dan gelisah, dan hormon-hormon beracun dihasilkan dalam tubuh mereka. Dengan makan daging mereka, manusia sesungguhnya menjadi stres dan gelisah. Dan sesungguhnya, penyakit utama zaman kita adalah stres, kegelisahan, dan gangguan saraf; dan alasannya adalah kurangnya kebijaksanaan mengenai makanan mereka yang tepat, yang berkali-kali, dalam Al Qur’an Tuhan menyatakan bahwa itu adalah makanan nabati, dan nabi-nabi  agung meminta Tuhan makanan berbasis tumbuhan.

Supreme Master TV: Dalam semua agama, kitab suci mengingatkan manusia untuk menjadi pengurus Bumi yang baik. Dengan pabrik ternak untuk produksi daging, lingkungan dihancurkan dan sumber daya alam dihabiskan.

Profesor Khodadadi: Karena konsumsi daging dan karena produksi daging, kita perhatikan bahwa planet Bumi kita memanas, dan ini akan menyebabkan efek mengerikan. Sapi menghasilkan banyak sekali metana dan jika pemanasan global tidak dihentikan, lembaran es di Kutub Utara akan mencair, dan juga negara-negara Skandinavia akan berada 9 meter di bawah air, dan kita juga akan mengalami ledakan masif gas metana. Kita takkan lagi mempunyai Bumi kita. Dan untuk memproduksi daging, banyak hutan yang indah dihancurkan agar mereka dapat menanam kedelai untuk diberikan kepada hewan ternak; dan pada akhirnya setiap hewan mengonsumsi 7 kilogram biji-bijian untuk menghasilkan 1 kilogram daging. Kita dapat hidup selama setahun penuh dengan mengonsumsi 7 kilogram biji-bijian! Jadi, kami berupaya mencari teladan indah dan saya merujuk pada ayat ini dari Al Qur’an sehingga siapa pun yang meninggalkan kebiasaan makannya, dia akan terlahir baru. Tuhan dalam Surat Al An-aam (6) ayat 116 menyatakan dalam ekspresi yang sangat indah:

“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah.” Mereka yang mengikuti kebanyakan orang, mereka akan disesatkan dari Jalan Allah.

Supreme Master TV: Ajaran agama didukung oleh temuan ilmiah yang menunjukkan bahwa pola makan nabati terbukti lebih bermanfaat bagi kesehatan manusia serta lingkungan.

Profesor Khodadadi: Jika kita menaruh perhatian terutama pada makanan kita dan berpola makan nabati, kita akan jauh lebih bahagia. Dan yang terpenting, pola makan nabati adalah obat terbaik untuk mencegah banyak penyakit yang tak dapat disembuhkan seperti kanker. Dan khususnya, sistem kekebalan tubuh kita akan diperkuat dan sehat dengan makanan nabati. Apa yang memperlemah sistem pertahanan tubuh kita adalah makanan seperti makanan cepat saji dan daging dan produk susu, yang menjadi kebiasaan orang saat ini. Dan jika kita dapatkan statistik makan daging, kita akan melihat bahwa jika orang Amerika menjadi vegetarian selama seminggu, 700 megaton gas rumah kaca akan dihilangkan dari planet kita. Jadi, jika umat manusia menjadi vegetarian, lingkungan kita akan dilindungi. Dan mengenai hal ini, Imam Sadegh Alaihi Salam mengatakan bahwa dengan mencemarkan lingkungan, manusia mengurangi umur panjang mereka dan akan membahayakan mereka.

Supreme Master TV: Profesor Khodadadi menyampaikan kesimpulan logis yang dapat ditarik berdasarkan tuntunan yang ditemukan dalam Al  Qur’an.

Profesor Khodadadi: Jadi, kami menyimpulkan dari ajaran Al Qur’an dan dari sudut pandang ilmiah bahwa jika kita menjadi vegetarian, dan dengan demikian kita akan kembali ke sifat sejati kita, sesungguhnya semua orang akan hidup dalam damai dan kebahagiaan, dan takkan ada lagi penyakit. Dan juga, banyak sekali uang yang dihabiskan untuk memproduksi obat, dapat digunakan bagi kesehatan manusia.

Untuk informasi lebih lanjut tentang karya Profesor Jamshid Khodadadi, silakan kunjungi www.tebbeghorani.com

Atas