Perserikatan
Bangsa-Bangsa menyatakan tahun 2010 sebagai Tahun
Keanekaragaman Hayati Internasional, sekarang kita akan
menjelajahi dampak dari memelihara ternak terhadap flora
dan fauna di planet ini.
Bumi adalah rumah bagi
banyak spesies yang tak terhitung banyaknya dimana semua
spesies saling terkait dalam menjaga kesehatan dari
biosfer ini. Kita manusia juga bagian dari ekosistem
global dan kelangsungan hidup kita sangat erat kaitannya
dengan spesies lainnya.
Dr. Lovejoy:
Kita manusia adalah makhluk hidup; kita muncul dan
berkembang dalam sistem kehidupan yang merupakan bagian
dari sistem ekologi. Setiap kali kita mengurangi
keanekaragaman hayati, sebenarnya kita memiskinkan masa
depan kita sendiri.
Supreme Master TV:
Dr. Thomas Lovejoy dari Amerika Serikat menikmati karir
yang lama dan terhormat sebagai Kepala Penasihat
Keanekaragaman Hayati Bank Dunia, Wakil Presiden
Eksekutif dari WWF - Amerika Serikat, dan sebagai
Penasihat Senior untuk Presiden Yayasan Perserikatan
Bangsa Bangsa. Saat ini ia menjabat sebagai Ketua
Keanekaragaman Hayati Heinz Center yang merupakan sebuah
lembaga kebijakan lingkungan bergengsi di Amerika.
Dr. Lovejoy:
Gagasan hutang ditukar dengan alam sebenarnya mengubah
gagasan mengenai hutang, dan dengan menghapus hutang,
hal ini benar-benar dapat membuat konservasi serta
managemen lingkungan berlangsung lebih baik. Masalah
menghapus hutang dalam mata uang tertentu, sebagai
balasannya negara yang bersangkutan dapat menggunakan
uangnya sendiri untuk konservasi dan proyek-proyek
lingkungan. Tidak ada yang tahu berapa banyak itu telah
dilakukan karena tidak ada pencatatan terpusat, tetapi
setidaknya senilai beberapa miliar dolar telah dilakukan
dan diinvestasi dalam konservasi, hampir di seluruh
dunia.
Supreme Master TV:
Sebagai bagian dari pekerjaannya yang penting, Dr.
Lovejoy membunyikan tanda bahaya bahwa keanekaragaman
hayati global menghadapi ancaman yang tak pernah ada
sebelumnya.
Dr. Lovejoy:
Kita tertinggal jauh dari tantangan. Jika 30% dari
seluruh amfibi terancam, jika 10% dari semua jenis
burung terancam, itu berarti kita tertinggal di belakang.
Supreme Master TV:
Saat ini jumlah spesies di sebagian besar ekosistem
dunia menurun, sedangkan hampir semua fungsi sistem ini
juga menyusut. Ilmuwan PBB memperkirakan secara global,
spesies menghilang pada tingkat yang tak diketahui
50-1000 kali lebih cepat daripada tingkat dasar, atau
tingkat kepunahan sebelum manusia menjadi penyebab utama
dari kepunahan berdasarkan pada catatan fosil.
Menurut catatan
terakhir Serikat Internasional Untuk Konservasi Alam (IUCN’s),
Daftar Merah dari spesies yang terancam, 17.291 dari
47.677 spesies dinilai terancam punah. Ditemukan bahwa
21 persen dari semua mamalia dikenal, 30 persen dari
semua amfibi dikenal, 12 persen dari semua burung
dikenal, dan 28 persen dari reptil, 37 persen dari ikan
air tawar, 70 persen dari tanaman, dan 35 persen dari
invertebrata sejauh ini dinilai dalam bahaya kepunahan.
Jane Smart, direktur
kelompok tim peneliti ini memperingatkan bukti ilmiah
dari krisis kepunahan yang serius bertambah banyak.
Tingkat pertumbuhan hilangnya spesies global terkait
erat dengan pertumbuhan cepat dari industri peternakan
dalam beberapa dekade terakhir. Banyak penelitian ilmiah
yang menunjukkan dampak dahsyat sektor peternakan
terhadap keanekaragaman hayati.
Misalnya laporan tahun
2006 oleh Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan
Bangsa (FAO) yang berjudul ‘Bayangan Panjang Peternakan’
menunjukkan bahwa industri peternakan adalah salah satu
dari penyebab utama menurunnya tingkat keanekaragaman
hayati.
Laporan itu menyatakan
bahwa industri peternakan memainkan peran utama di
hampir semua persoalan serius lingkungan di planet ini
termasuk pembabatan hutan, degradasi lahan, polusi,
perubahan iklim, sedimentasi daerah pesisir, dan
kekurangan air yang semuanya memiliki dampak negatif
yang parah terhadap keanekaragaman hayati global.
Selain itu, sektor
peternakan adalah pendorong utama penangkapan ikan
berlebihan dan fasilitator dari spesies non-asli yang
mengubah sistem ekologi dengan cara merusaknya.
Menurut penelitian WWF
tahun 2005 di wilayah darat, ada 306 dari 825 wilayah di
Bumi menghadapi ancaman dari produksi peternakan.
Analisis lain dari 35 titik penting global untuk
keanekaragaman hayati yang dilakukan oleh Konservasi
Internasional mengungkapkan bahwa 23-nya serius
terpengaruh oleh produksi ternak saat ini.
Para ilmuwan menemukan
bahwa memelihara ternak menyebabkan penurunan spesies di
tempat dimana itu dilakukan. Misalnya Peneliti Australia
menemukan bahwa di zona daratan kering Australia
Selatan, jumlah sebagian besar spesies di padang lebih
rendah daripada di daerah yang belum pernah digunakan
untuk memelihara ternak. Karena produksi ternak,
kebanyakan vegetasi asli di wilayah padang penggembalaan
telah dihancurkan dan digantikan oleh “gurun”. Selain
itu, satwa asli telah kehilangan habitat yang mereka
kenal untuk lapangan kosong yang besar ini.
Menurut Bayangan
Panjang Peternakan, lebih dari satu seperempat dari
permukaan bumi yang bebas es telah atau akan digunakan
untuk penggembalaan ternak, dan ketika lahan yang
digunakan oleh budidaya tanaman untuk pakan ternak
diperhitungkan, hampir sepertiga total lahan Bumi
digunakan dalam segala proses untuk produksi peternakan.
Ilmuwan memperkirakan
bahwa satu dari sepuluh spesies yang hidup di hutan
Amazon dan daerah ini memiliki jumlah keanekaragaman
hayati yang terbesar di planet ini. Tapi sekitar 80%
dari hutan Amazon telah ditebang untuk kegiatan
peternakan.
Sebuah laporan tahun
2009 oleh Program Lingkungan (UNEP) Perserikatan Bangsa
Bangsa menyatakan bahwa 26 spesies tanaman dan satwa di
kawasan Amazon telah punah karena pembabatan hutan,
sementara 644 jenis flora dan fauna yang lain, termasuk
kera, laba-laba wajah-merah, beruang mata hitam, dan
berang-berang berada di ambang kepunahan.
Pada kenyataannya,
jumlah flora dan fauna yang telah menghilang jauh lebih
tinggi karena beberapa spesies mungkin telah punah
sebelum para ilmuwan mempunyai kesempatan untuk
mengetahui keberadaan mereka.
Dr. Lovejoy:
Dampak dari pembabatan hutan hanya memberi keuntungan
jangka pendek bagi sejumlah kecil orang. Tapi hal itu
menimbulkan masalah kesehatan, kerusakan lingkungan,
serta kemiskinan bagi lebih banyak orang.
Dr. Lovejoy:
Kehidupan tumbuh-tumbuhan dan satwa berubah serta
bergerak di seluruh dunia. Ini adalah permulaan;
ekosistem mulai rusak di tempat tertentu seperti terumbu
karang tropis atau hutan cemara di Amerika Utara. Jadi
pada akhirnya dunia alamiah lebih sensitif terhadap
perubahan iklim daripada hal yang lain.
Supreme Master TV:
Dalam surat kabar yang terbit baru-baru ini “Peternakan
dan Perubahan Iklim” di Majalah World Watch , mantan dan
sekarang menjabat sebagai pakar lingkungan Bank Dunia
Dr. Robert Goodland dan Jeff Anhang menyimpulkan bahwa
lebih dari 51% emisi gas rumah kaca yang disebabkan oleh
manusia berasal dari industri peternakan. Para ahli ini
juga menunjukkan bahwa pabrik peternakan menghasilkan
jumlah metana yang mencakup lebih dari 37% dari semua
sumber antropogenik. Gas beracun ini memiliki potensi
pemanasan global 72 kali lebih kuat daripada karbon
dioksida selama 20 tahun. Pemanasan global mempercepat
laju kepunahan flora dan fauna di seluruh dunia. Tanpa
keanekaragaman tumbuh-tumbuhan dan satwa di Bumi,
kelangsungan hidup manusia akan berada dalam ancaman
yang serius. Secara individu, kita punya banyak cara
yang efektif untuk melindungi keragaman hayati dan
membantu menyelamatkan planet.
Dr. Lovejoy:
Menurut saya hal yang paling penting adalah menyadarkan
banyak orang tentang keajaiban dan keindahan alam, peran
penting alam dalam mendukung manusia. Setiap individu
memainkan peranan yang amat penting dalam masa depan
kehidupan di Bumi. Ini bagian dari tindakan kita
sehari-hari. Ini bagian dari cara kita berpolitik, cara
kita memilih, siapa yang kita pilih untuk menjadi
pemimpin.
Kita perlu mengubah
cara berpikir kita tentang hidup di planet ini. Kita
harus menghapus pikiran yang menganggap alam sebagai
sesuatu yang ada di tempat terpencil, cagar alam
tertutup, di sini dan di sana atau di pinggiran desa.
Pada dasarnya kita harus mengubah sikap kita terhadap
cara kita berhubungan dengan alam, dan juga mengubah
kesadaran kita terhadap hal itu.
Supreme Master TV:
Cara tercepat dan terefektif untuk menghilangkan efek
merusak dari peternakan terhadap keanekaragaman hayati
serta untuk mengurangi efek perubahan iklim adalah
dengan mengikuti pola makan vegan organik. Jika semua
umat manusia cepat mengadopsi gaya hidup non-hewani,
kita pasti akan mempunyai planet yang sehat, indah untuk
semua kehidupan di Bumi untuk generasi yang akan datang.
Berikut adalah visi indah dari Dr. Lovejoy terhadap masa
depan.
Dr. Lovejoy:
Saya ingin berbagi mimpi. Mimpi agar semua orang
benar-benar bersedia untuk berpikir dalam skala
pemulihan planet serta ekosistem yang saat ini
mengalami degradasi dan hancur. Berharap ada reboisasi
di tempat-tempat seperti Amazon selatan, pemulihan lahan
padang rumput yang rusak seperti di Australia,
mempraktikkan pertanian dengan cara menanam karbon
kembali ke dalam tanah, dan benar-benar membuat planet
lebih hijau daripada sekarang ini. Dan itu akan mencapai
dua hal. Akan benar-benar menghapus banyak karbon
dioksida dari atmosfer, dan dengan demikian melenyapkan
perubahan iklim yang kita hadapi. Tetapi juga akan
membuat semua ekosistem mampu bertahan terhadap
perubahan iklim.
Untuk informasi lebih
lanjut tentang Dr. Thomas Lovejoy, silakan kunjungi
www.heinzctr.org